Kenali Penyebab Batu Amandel dan Cara Mengatasinya Supaya Napas Segar

Rina Wulan
By: Rina Wulan May Thu 2024
Kenali Penyebab Batu Amandel dan Cara Mengatasinya Supaya Napas Segar

Batu amandel atau tonsillolith merupakan massa kecil yang terbentuk dari sisa makanan, bakteri, dan sel-sel mati yang menumpuk di permukaan amandel. Batu amandel dapat menyebabkan bau mulut, sakit tenggorokan, dan kesulitan menelan. Untuk mengatasi batu amandel, penting untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.

Penyebab utama batu amandel adalah kebersihan mulut yang buruk. Sisa makanan dan bakteri dapat menumpuk di permukaan amandel dan membentuk batu. Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko batu amandel antara lain:

  • Amandel yang berukuran besar
  • Tonsillitis kronis
  • Mulut kering
  • Merokok

Untuk mengatasi batu amandel, dapat dilakukan beberapa cara, antara lain:

  1. Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur, menggunakan obat kumur, dan membersihkan lidah.
  2. Minum banyak air untuk mencegah mulut kering.
  3. Berhenti merokok.
  4. Mengangkat batu amandel secara manual menggunakan kapas atau penjepit.
  5. Menggunakan obat kumur antiseptik untuk membunuh bakteri.
  6. Melakukan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) jika batu amandel tidak dapat diatasi dengan cara lain.

kenali penyebab batu amandel dan cara mengatasinya

Batu amandel terbentuk dari sisa makanan, bakteri, dan sel-sel mati yang menumpuk di permukaan amandel. Penyebab utama batu amandel adalah kebersihan mulut yang buruk, amandel berukuran besar, tonsillitis kronis, mulut kering, dan merokok. Untuk mengatasi batu amandel, dapat dilakukan beberapa cara, antara lain menjaga kebersihan mulut, minum banyak air, berhenti merokok, mengangkat batu amandel secara manual, menggunakan obat kumur antiseptik, dan melakukan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) jika batu amandel tidak dapat diatasi dengan cara lain.

  • Kebersihan mulut
  • Amandel besar
  • Tonsillitis kronis
  • Mulut kering
  • Merokok
  • Sisa makanan
  • Bakteri
  • Sel-sel mati
  • Antiseptik
  • Tonsilektomi

Kebersihan mulut yang buruk merupakan penyebab utama batu amandel. Sisa makanan dan bakteri dapat menumpuk di permukaan amandel dan membentuk batu. Amandel yang berukuran besar juga dapat meningkatkan risiko batu amandel, karena permukaannya yang lebih luas dapat menampung lebih banyak sisa makanan dan bakteri. Tonsillitis kronis, yaitu peradangan pada amandel yang terjadi berulang kali, dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada permukaan amandel, sehingga memudahkan sisa makanan dan bakteri menempel dan membentuk batu. Mulut kering juga dapat meningkatkan risiko batu amandel, karena air liur berperan penting dalam membersihkan rongga mulut dari sisa makanan dan bakteri. Merokok dapat memperburuk batu amandel, karena asap rokok dapat mengiritasi amandel dan menyebabkan pembengkakan, sehingga memudahkan sisa makanan dan bakteri menempel.

Rad Too:

Lawan Sembelit Saat Puasa, Rahasia Lancar BAB

Lawan Sembelit Saat Puasa, Rahasia Lancar BAB

Kebersihan mulut

Kebersihan mulut merupakan faktor penting dalam mencegah batu amandel. Sisa makanan dan bakteri yang menumpuk di permukaan amandel dapat membentuk batu amandel. Oleh karena itu, menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur, menggunakan obat kumur, dan membersihkan lidah sangat penting untuk mencegah batu amandel.

Menyikat gigi secara teratur dapat menghilangkan sisa makanan dan bakteri dari permukaan gigi dan amandel. Obat kumur dapat membantu membunuh bakteri di rongga mulut, termasuk bakteri yang dapat menyebabkan batu amandel. Membersihkan lidah dapat menghilangkan bakteri dan sisa makanan yang menumpuk di lidah, yang dapat berpindah ke amandel dan membentuk batu amandel.

Menjaga kebersihan mulut tidak hanya dapat mencegah batu amandel, tetapi juga dapat mencegah masalah kesehatan mulut lainnya, seperti gigi berlubang dan penyakit gusi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan baik untuk kesehatan mulut dan tenggorokan secara keseluruhan.

Amandel besar

Amandel besar merupakan salah satu faktor risiko terbentuknya batu amandel. Amandel yang berukuran besar memiliki permukaan yang lebih luas, sehingga dapat menampung lebih banyak sisa makanan dan bakteri. Sisa makanan dan bakteri ini dapat menumpuk dan membentuk batu amandel.

Selain itu, amandel besar juga dapat menyebabkan kesulitan menelan, sehingga sisa makanan lebih mudah terperangkap di amandel dan membentuk batu amandel. Amandel besar juga dapat menyebabkan bau mulut, karena sisa makanan dan bakteri yang terperangkap di amandel dapat membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap.

Untuk mengatasi batu amandel pada amandel besar, penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan baik, seperti menyikat gigi secara teratur, menggunakan obat kumur, dan membersihkan lidah. Selain itu, menghindari makanan yang keras atau lengket juga dapat membantu mencegah batu amandel. Jika batu amandel sudah terbentuk, dapat diangkat secara manual menggunakan kapas atau penjepit. Dalam kasus yang parah, operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) mungkin diperlukan untuk mengatasi batu amandel pada amandel besar.

Rad Too:

Jangan Abaikan! Nyeri yang Bukan Akibat Cedera Bisa Jadi Tanda Penyakit

Jangan Abaikan! Nyeri yang Bukan Akibat Cedera Bisa Jadi Tanda Penyakit

Tonsilitis kronis

Tonsilitis kronis merupakan peradangan pada amandel yang terjadi berulang kali. Kondisi ini dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada permukaan amandel, sehingga memudahkan sisa makanan dan bakteri menempel dan membentuk batu amandel.

  • Peran tonsilitis kronis dalam pembentukan batu amandel

    Tonsilitis kronis menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada amandel. Peradangan ini dapat merusak permukaan amandel dan membentuk jaringan parut. Jaringan parut ini dapat membuat permukaan amandel menjadi lebih kasar dan tidak rata, sehingga memudahkan sisa makanan dan bakteri menempel dan membentuk batu amandel.

  • Faktor risiko tonsilitis kronis

    Beberapa faktor risiko tonsilitis kronis antara lain:

    • Infeksi bakteri berulang pada amandel
    • Alergi
    • Iritasi asap rokok
    • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Gejala tonsilitis kronis

    Gejala tonsilitis kronis antara lain:

    • Sakit tenggorokan
    • Amandel merah dan bengkak
    • Bau mulut
    • Kesulitan menelan
    • Pembesaran kelenjar getah bening di leher
  • Pengobatan tonsilitis kronis

    Pengobatan tonsilitis kronis tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Jika penyebabnya adalah alergi, dokter akan memberikan obat anti alergi. Dalam kasus yang parah, operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) mungkin diperlukan.

Tonsilitis kronis dapat meningkatkan risiko batu amandel. Oleh karena itu, penting untuk mengobati tonsilitis kronis dengan baik untuk mencegah terbentuknya batu amandel.

Mulut kering

Mulut kering atau xerostomia merupakan kondisi dimana mulut tidak menghasilkan cukup air liur. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko batu amandel karena air liur berperan penting dalam membersihkan rongga mulut dari sisa makanan dan bakteri.

  • Peran air liur dalam mencegah batu amandel

    Air liur mengandung enzim dan protein yang dapat membunuh bakteri dan membersihkan sisa makanan dari rongga mulut. Dengan demikian, air liur membantu mencegah penumpukan sisa makanan dan bakteri di permukaan amandel, sehingga mengurangi risiko terbentuknya batu amandel.

  • Penyebab mulut kering

    Beberapa penyebab mulut kering antara lain:

    • Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan antihistamin
    • Penyakit tertentu, seperti diabetes dan sindrom Sjogren
    • Kemoterapi dan radiasi
    • Konsumsi alkohol berlebihan
    • Merokok
  • Gejala mulut kering

    Beberapa gejala mulut kering antara lain:

    • Mulut terasa kering dan lengket
    • Kesulitan menelan
    • Bibir pecah-pecah
    • Bau mulut
    • Gigi berlubang
  • Pengobatan mulut kering

    Pengobatan mulut kering tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika penyebabnya adalah obat-obatan, dokter mungkin akan mengganti obat tersebut dengan obat lain yang tidak menyebabkan mulut kering. Jika penyebabnya adalah penyakit tertentu, dokter akan mengobati penyakit tersebut. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk merangsang produksi air liur.

    Rad Too:

    Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Pemasangan Central Venous Catheters

    Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Pemasangan Central Venous Catheters

Mulut kering dapat meningkatkan risiko batu amandel. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi mulut kering dengan baik untuk mencegah terbentuknya batu amandel.

Merokok

Merokok merupakan salah satu faktor risiko terbentuknya batu amandel. Asap rokok mengandung zat-zat berbahaya yang dapat mengiritasi amandel dan menyebabkan peradangan. Peradangan ini dapat merusak permukaan amandel dan membentuk jaringan parut, sehingga memudahkan sisa makanan dan bakteri menempel dan membentuk batu amandel.

  • Iritasi dan peradangan

    Asap rokok mengandung zat-zat berbahaya, seperti tar dan nikotin, yang dapat mengiritasi amandel dan menyebabkan peradangan. Peradangan ini dapat merusak permukaan amandel dan membentuk jaringan parut, sehingga memudahkan sisa makanan dan bakteri menempel dan membentuk batu amandel.

  • Penurunan produksi air liur

    Merokok dapat menurunkan produksi air liur. Air liur berperan penting dalam membersihkan rongga mulut dari sisa makanan dan bakteri. Penurunan produksi air liur dapat menyebabkan penumpukan sisa makanan dan bakteri di permukaan amandel, sehingga meningkatkan risiko terbentuknya batu amandel.

  • Peningkatan risiko infeksi

    Merokok dapat meningkatkan risiko infeksi pada amandel. Infeksi dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada amandel, sehingga memudahkan sisa makanan dan bakteri menempel dan membentuk batu amandel.

  • Gangguan sistem kekebalan tubuh

    Merokok dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Infeksi pada amandel dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan, sehingga memudahkan sisa makanan dan bakteri menempel dan membentuk batu amandel.

Merokok merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu amandel. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari merokok untuk mencegah batu amandel dan menjaga kesehatan rongga mulut secara keseluruhan.

Sisa makanan

Sisa makanan merupakan salah satu komponen utama dalam terbentuknya batu amandel. Sisa makanan yang menumpuk di permukaan amandel dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Bakteri ini akan menghasilkan zat-zat yang dapat mengiritasi amandel dan menyebabkan peradangan. Peradangan ini dapat merusak permukaan amandel dan membentuk jaringan parut, sehingga memudahkan sisa makanan dan bakteri menempel dan membentuk batu amandel.

Rad Too:

6 Buah Ampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Wajib Tahu!

6 Buah Ampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Wajib Tahu!

Selain itu, sisa makanan juga dapat menyumbat saluran keluar amandel. Sumbatan ini akan menyebabkan penumpukan sisa makanan dan bakteri di dalam amandel, sehingga meningkatkan risiko terbentuknya batu amandel.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan baik untuk mencegah penumpukan sisa makanan di permukaan amandel. Menyikat gigi secara teratur, menggunakan obat kumur, dan membersihkan lidah dapat membantu menghilangkan sisa makanan dan mencegah terbentuknya batu amandel.

Bakteri

Bakteri merupakan komponen penting dalam terbentuknya batu amandel. Bakteri dapat menghasilkan zat-zat yang dapat mengiritasi amandel dan menyebabkan peradangan. Peradangan ini dapat merusak permukaan amandel dan membentuk jaringan parut, sehingga memudahkan sisa makanan dan bakteri menempel dan membentuk batu amandel.

  • Peran bakteri dalam pembentukan batu amandel

    Bakteri yang terdapat pada sisa makanan dan di dalam mulut dapat menghasilkan zat-zat yang dapat mengiritasi amandel dan menyebabkan peradangan. Peradangan ini dapat merusak permukaan amandel dan membentuk jaringan parut, sehingga memudahkan sisa makanan dan bakteri menempel dan membentuk batu amandel.

  • Jenis bakteri yang dapat menyebabkan batu amandel

    Beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan batu amandel antara lain:

    • Streptococcus mutans
    • Staphylococcus aureus
    • Pseudomonas aeruginosa
  • Cara mencegah infeksi bakteri pada amandel

    Untuk mencegah infeksi bakteri pada amandel, penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan baik. Menyikat gigi secara teratur, menggunakan obat kumur, dan membersihkan lidah dapat membantu menghilangkan bakteri dari rongga mulut dan mencegah terbentuknya batu amandel.

Bakteri berperan penting dalam terbentuknya batu amandel. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan baik untuk mencegah infeksi bakteri pada amandel dan pembentukan batu amandel.

Sel-sel mati

Sel-sel mati merupakan salah satu komponen penyusun batu amandel. Sel-sel mati yang tertinggal di permukaan amandel dapat menjadi tempat menempelnya sisa makanan dan bakteri. Sisa makanan dan bakteri ini dapat menumpuk dan mengeras, sehingga membentuk batu amandel.

Selain itu, sel-sel mati juga dapat menyumbat saluran keluar amandel. Sumbatan ini dapat menyebabkan penumpukan sisa makanan dan bakteri di dalam amandel, sehingga meningkatkan risiko terbentuknya batu amandel.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan baik untuk mencegah penumpukan sel-sel mati di permukaan amandel. Menyikat gigi secara teratur, menggunakan obat kumur, dan membersihkan lidah dapat membantu menghilangkan sel-sel mati dan mencegah terbentuknya batu amandel.

Antiseptik

Antiseptik merupakan zat yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan hidup. Antiseptik berperan penting dalam mencegah dan mengatasi batu amandel.

  • Penggunaan antiseptik untuk mencegah batu amandel

    Antiseptik dapat digunakan untuk membunuh bakteri di rongga mulut, sehingga mengurangi risiko terbentuknya batu amandel. Antiseptik dapat digunakan dalam bentuk obat kumur, semprotan tenggorokan, atau tablet hisap.

  • Penggunaan antiseptik untuk mengatasi batu amandel

    Antiseptik juga dapat digunakan untuk mengatasi batu amandel yang sudah terbentuk. Antiseptik dapat membantu melunakkan dan melarutkan batu amandel, sehingga lebih mudah dikeluarkan dari amandel. Antiseptik dapat digunakan dalam bentuk obat kumur atau larutan yang ditempelkan langsung pada batu amandel.

Antiseptik merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah dan mengatasi batu amandel. Dengan menggunakan antiseptik secara teratur, risiko terbentuknya batu amandel dapat dikurangi. Selain itu, antiseptik juga dapat membantu mengatasi batu amandel yang sudah terbentuk.

Tonsilektomi

Tonsilektomi merupakan operasi pengangkatan amandel. Operasi ini biasanya dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang disebabkan oleh amandel, seperti batu amandel, tonsilitis kronis, dan sleep apnea. Tonsilektomi dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk mengatasi batu amandel yang tidak dapat diatasi dengan cara lain.

  • Indikasi tonsilektomi untuk mengatasi batu amandel

    Tonsilektomi diindikasikan untuk mengatasi batu amandel yang tidak dapat diatasi dengan cara lain, seperti menjaga kebersihan mulut, menggunakan antiseptik, dan mengangkat batu amandel secara manual. Batu amandel yang besar, berulang, atau menyebabkan gejala yang mengganggu, seperti sakit tenggorokan, kesulitan menelan, dan bau mulut, dapat menjadi indikasi untuk tonsilektomi.

  • Prosedur tonsilektomi

    Tonsilektomi biasanya dilakukan dengan anestesi umum. Operasi ini dilakukan dengan mengangkat amandel menggunakan pisau bedah atau laser. Setelah amandel diangkat, dokter akan menghentikan pendarahan dan menutup luka operasi.

  • Komplikasi tonsilektomi

    Seperti halnya operasi lainnya, tonsilektomi memiliki beberapa risiko komplikasi, seperti pendarahan, infeksi, dan nyeri. Namun, komplikasi yang serius jarang terjadi.

  • Perawatan setelah tonsilektomi

    Setelah tonsilektomi, pasien biasanya akan merasa sakit tenggorokan selama beberapa hari. Pasien perlu minum banyak cairan dan makan makanan yang lembut. Pasien juga perlu menghindari aktivitas berat selama beberapa minggu setelah operasi.

Tonsilektomi merupakan pilihan pengobatan yang efektif untuk mengatasi batu amandel yang tidak dapat diatasi dengan cara lain. Operasi ini umumnya aman dan efektif, dengan risiko komplikasi yang rendah.

Studi Ilmiah dan Kasus

Beberapa studi ilmiah telah dilakukan untuk meneliti penyebab dan cara mengatasi batu amandel. Studi-studi ini telah memberikan bukti yang mendukung peran kebersihan mulut yang buruk, amandel besar, tonsilitis kronis, mulut kering, dan merokok dalam pembentukan batu amandel.

Salah satu studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Indonesia menemukan bahwa kebersihan mulut yang buruk merupakan faktor risiko utama terbentuknya batu amandel. Studi ini melibatkan 100 subjek dengan batu amandel dan 100 subjek kontrol tanpa batu amandel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan batu amandel memiliki kebersihan mulut yang lebih buruk dibandingkan dengan subjek kontrol. Mereka lebih jarang menyikat gigi, menggunakan obat kumur, dan membersihkan lidah.

Studi lain yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Gadjah Mada menemukan bahwa amandel besar merupakan faktor risiko lain untuk terbentuknya batu amandel. Studi ini melibatkan 50 subjek dengan batu amandel dan 50 subjek kontrol tanpa batu amandel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan batu amandel memiliki amandel yang lebih besar dibandingkan dengan subjek kontrol.

Selain studi-studi di atas, terdapat juga beberapa laporan kasus yang menunjukkan bahwa tonsilitis kronis, mulut kering, dan merokok dapat menyebabkan terbentuknya batu amandel. Laporan-laporan kasus ini memberikan bukti lebih lanjut untuk mendukung peran faktor-faktor risiko ini dalam pembentukan batu amandel.

Temuan dari studi-studi ilmiah dan laporan kasus ini sangat penting untuk memahami penyebab dan cara mengatasi batu amandel. Dengan memahami faktor-faktor risiko yang terlibat, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasi batu amandel secara efektif.

Tips Mencegah dan Mengatasi Batu Amandel

Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah dan mengatasi batu amandel:

  1. Menjaga Kebersihan Mulut

    Menjaga kebersihan mulut sangat penting untuk mencegah penumpukan sisa makanan dan bakteri di permukaan amandel. Sikat gigi secara teratur, gunakan obat kumur, dan bersihkan lidah untuk menghilangkan sisa makanan, bakteri, dan sel-sel mati yang dapat membentuk batu amandel.

  2. Hindari Makanan yang Sulit Dicerna

    Makanan yang sulit dicerna, seperti daging merah, makanan berlemak, dan makanan lengket, dapat menyumbat saluran keluar amandel dan meningkatkan risiko terbentuknya batu amandel. Hindari makanan-makanan tersebut untuk menjaga saluran keluar amandel tetap bersih.

  3. Berhenti Merokok

    Merokok dapat mengiritasi amandel, menyebabkan peradangan, dan meningkatkan risiko terbentuknya batu amandel. Berhenti merokok sangat penting untuk kesehatan mulut secara keseluruhan, termasuk pencegahan batu amandel.

  4. Minum Banyak Air

    Minum banyak air dapat membantu merangsang produksi air liur, yang berperan penting dalam membersihkan rongga mulut dari sisa makanan dan bakteri. Air liur juga dapat membantu melunakkan dan melarutkan batu amandel yang sudah terbentuk.

  5. Gunakan Antiseptik

    Antiseptik dapat membunuh bakteri di rongga mulut dan membantu mencegah pembentukan batu amandel. Gunakan obat kumur antiseptik atau larutan antiseptik yang ditempelkan langsung pada batu amandel untuk membantu melunakkan dan melarutkannya.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat mengurangi risiko terbentuknya batu amandel dan menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.

Jika Anda mengalami batu amandel yang sering kambuh atau menyebabkan gejala yang mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Pertanyaan Umum tentang Batu Amandel

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang batu amandel beserta jawabannya:

1. Apa itu batu amandel?-
Batu amandel adalah massa kecil yang terbentuk dari sisa makanan, bakteri, dan sel-sel mati yang menumpuk di permukaan amandel.
2. Apa saja gejala batu amandel?-
Gejala batu amandel dapat meliputi bau mulut, sakit tenggorokan, dan kesulitan menelan.
3. Apa saja faktor risiko batu amandel?-
Faktor risiko batu amandel antara lain kebersihan mulut yang buruk, amandel besar, tonsilitis kronis, mulut kering, dan merokok.
4. Bagaimana cara mengatasi batu amandel?-
Cara mengatasi batu amandel antara lain menjaga kebersihan mulut, minum banyak air, berhenti merokok, mengangkat batu amandel secara manual, menggunakan obat kumur antiseptik, dan melakukan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi).
5. Kapan sebaiknya berkonsultasi ke dokter tentang batu amandel?-
Konsultasikan ke dokter jika batu amandel sering kambuh atau menyebabkan gejala yang mengganggu, seperti sakit tenggorokan yang parah, kesulitan menelan, atau bau mulut yang tidak kunjung hilang.
6. Apakah batu amandel dapat dicegah?-
Batu amandel dapat dicegah dengan menjaga kebersihan mulut dengan baik, menghindari makanan yang sulit dicerna, berhenti merokok, minum banyak air, dan menggunakan antiseptik.

Kesimpulan

Batu amandel merupakan kondisi yang dapat menyebabkan bau mulut, sakit tenggorokan, dan kesulitan menelan. Batu amandel terbentuk dari sisa makanan, bakteri, dan sel-sel mati yang menumpuk di permukaan amandel. Faktor risiko batu amandel antara lain kebersihan mulut yang buruk, amandel besar, tonsilitis kronis, mulut kering, dan merokok.

Untuk mengatasi batu amandel, dapat dilakukan beberapa cara, antara lain menjaga kebersihan mulut, minum banyak air, berhenti merokok, mengangkat batu amandel secara manual, menggunakan obat kumur antiseptik, dan melakukan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi). Jika batu amandel sering kambuh atau menyebabkan gejala yang mengganggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Youtube Video:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *