Kenali Faktor Lain di Balik Berat Badan Ideal
Memiliki berat badan ideal saja tidak selalu menjamin kesehatan seseorang. Ada banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan untuk menilai kesehatan secara keseluruhan, seperti pola makan, aktivitas fisik, dan riwayat kesehatan.
Salah satu faktor penting yang sering diabaikan adalah komposisi tubuh. Berat badan ideal belum tentu menunjukkan distribusi lemak dan otot yang sehat. Orang dengan berat badan ideal bisa saja memiliki persentase lemak tubuh yang tinggi, yang meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.
Selain itu, berat badan ideal juga dapat berubah seiring waktu. Berat badan yang ideal untuk seseorang pada usia 20 tahun mungkin tidak ideal lagi pada usia 50 tahun. Hal ini disebabkan oleh perubahan metabolisme, hormon, dan gaya hidup seiring bertambahnya usia.
Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan berat badan yang sehat dan ideal untuk setiap individu. Berat badan yang sehat tidak hanya ditentukan oleh angka pada timbangan, tetapi juga oleh faktor-faktor kesehatan lainnya.
Table of Contents:
Punya Berat Badan Ideal Saja Belum Tentu Sehat
Memiliki berat badan ideal merupakan salah satu indikator kesehatan, namun tidak selalu menjamin kesehatan secara keseluruhan. Berikut adalah 9 aspek penting yang perlu dipertimbangkan untuk menilai kesehatan secara lebih komprehensif:
- Komposisi tubuh
- Distribusi lemak
- Persentase lemak tubuh
- Aktivitas fisik
- Pola makan
- Riwayat kesehatan
- Usia
- Metabolisme
- Hormon
Aspek-aspek di atas saling berkaitan dan dapat memengaruhi kesehatan seseorang secara signifikan. Misalnya, orang dengan berat badan ideal tetapi memiliki persentase lemak tubuh yang tinggi lebih berisiko terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes. Selain itu, berat badan ideal dapat berubah seiring bertambahnya usia karena perubahan metabolisme dan hormon. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan berat badan yang sehat dan ideal untuk setiap individu.
11 Rahasia Suami yang Jarang Diketahui, Supaya Pasutri Harmonis
Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh mengacu pada persentase lemak, otot, tulang, dan air dalam tubuh. Berat badan ideal saja tidak selalu mencerminkan komposisi tubuh yang sehat. Seseorang dengan berat badan ideal dapat saja memiliki persentase lemak tubuh yang tinggi dan massa otot yang rendah, yang meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.
Sebaliknya, orang dengan berat badan di atas ideal tetapi memiliki komposisi tubuh yang sehat, dengan persentase lemak tubuh yang rendah dan massa otot yang tinggi, mungkin berisiko lebih rendah terkena penyakit kronis. Hal ini karena otot lebih aktif secara metabolik dibandingkan lemak, sehingga membakar lebih banyak kalori dan membantu mengatur kadar gula darah.
Oleh karena itu, penting untuk menilai komposisi tubuh selain berat badan saat menentukan kesehatan seseorang. Cara paling akurat untuk mengukur komposisi tubuh adalah dengan menggunakan alat khusus seperti bioelectrical impedance analysis (BIA) atau dual-energy X-ray absorptiometry (DXA).
Distribusi Lemak
Distribusi lemak mengacu pada tempat lemak disimpan dalam tubuh. Berat badan ideal saja tidak selalu menunjukkan distribusi lemak yang sehat. Orang dengan berat badan ideal bisa saja memiliki lemak berlebih di sekitar organ dalam (lemak visceral), yang meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
- Lemak Visceral
Lemak visceral adalah lemak yang tersimpan di sekitar organ dalam, seperti hati, pankreas, dan usus. Lemak visceral sangat aktif secara metabolik dan melepaskan hormon yang dapat meningkatkan peradangan dan resistensi insulin. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
- Lemak Subkutan
Lemak subkutan adalah lemak yang tersimpan di bawah kulit. Lemak subkutan tidak seaktif secara metabolik dibandingkan lemak visceral dan tidak berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kronis. Namun, lemak subkutan yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan terkait, seperti penyakit sendi dan sleep apnea.
Cara Tepat Menggunakan Nebulizer untuk Si Kecil: Panduan Lengkap
Oleh karena itu, penting untuk menilai distribusi lemak selain berat badan saat menentukan kesehatan seseorang. Salah satu cara untuk mengukur distribusi lemak adalah dengan menggunakan alat khusus seperti computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI).
Persentase Lemak Tubuh
Persentase lemak tubuh adalah jumlah lemak dalam tubuh yang dinyatakan sebagai persentase dari berat badan total. Persentase lemak tubuh merupakan indikator kesehatan yang lebih baik dibandingkan berat badan saja, karena dapat menunjukkan apakah seseorang memiliki terlalu banyak lemak tubuh, bahkan jika berat badannya berada dalam kisaran normal.
Orang dengan berat badan ideal tetapi memiliki persentase lemak tubuh yang tinggi berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker. Sebaliknya, orang dengan berat badan di atas ideal tetapi memiliki persentase lemak tubuh yang rendah mungkin memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah.
Oleh karena itu, penting untuk mengukur persentase lemak tubuh sebagai bagian dari penilaian kesehatan secara keseluruhan. Cara paling akurat untuk mengukur persentase lemak tubuh adalah dengan menggunakan alat khusus seperti bioelectrical impedance analysis (BIA) atau dual-energy X-ray absorptiometry (DXA).
Aktivitas fisik
Aktivitas fisik memegang peranan penting dalam menjaga berat badan ideal dan kesehatan secara keseluruhan. Berat badan ideal saja tidak cukup untuk menjamin kesehatan, terutama jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
Aktivitas fisik membantu membakar kalori dan meningkatkan metabolisme, sehingga membantu mengontrol berat badan. Selain itu, aktivitas fisik juga membantu membangun dan mempertahankan massa otot, yang berperan penting dalam mengatur kadar gula darah dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Orang yang memiliki berat badan ideal tetapi jarang berolahraga mungkin memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan berat badan di atas ideal tetapi aktif secara fisik. Hal ini karena aktivitas fisik dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.
Bayi Belum Merangkak di Usia 10 Bulan? Jangan Khawatir, Masih Ada Harapan!
Oleh karena itu, penting untuk menggabungkan aktivitas fisik yang teratur ke dalam gaya hidup sehat, terlepas dari berat badan seseorang. Aktivitas fisik yang dianjurkan minimal 150 menit per minggu untuk intensitas sedang atau 75 menit per minggu untuk intensitas tinggi.
Pola Makan
Pola makan merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk berat badan ideal. Memiliki berat badan ideal saja tidak cukup untuk menjamin kesehatan, jika tidak diimbangi dengan pola makan yang sehat dan bergizi.
- Konsumsi Kalori
Jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari sangat memengaruhi berat badan. Konsumsi kalori berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan, sementara konsumsi kalori terlalu sedikit dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak sehat. Untuk menjaga berat badan ideal, penting untuk mengonsumsi kalori dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan energi harian.
- Jenis Makanan
Jenis makanan yang dikonsumsi juga memengaruhi berat badan dan kesehatan. Makanan yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu mengontrol berat badan dan mengurangi risiko penyakit kronis. Sebaliknya, makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam dapat berkontribusi pada penambahan berat badan dan masalah kesehatan lainnya.
- Pola Makan
Pola makan yang teratur dapat membantu mengontrol berat badan dan menjaga kesehatan. Makan pada waktu yang teratur dapat membantu mengatur kadar gula darah dan mencegah makan berlebihan. Sebaliknya, melewatkan makan dapat menyebabkan makan berlebihan di kemudian hari.
- Hidrasi
Konsumsi air yang cukup sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk berat badan. Air dapat membantu meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan kalori. Selain itu, air juga dapat membantu mengatur metabolisme dan membuang racun dari tubuh.
Dengan memperhatikan pola makan yang sehat dan bergizi, seseorang dapat menjaga berat badan ideal dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Pola makan yang sehat membantu mengontrol asupan kalori, menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, dan mengatur kadar gula darah.
Nikmati Beragam Khasiat Kerokan untuk Tubuh Sehatmu!
Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan memiliki kaitan erat dengan kesehatan seseorang secara keseluruhan, termasuk berat badannya. Memiliki berat badan ideal saja tidak selalu menjamin kesehatan yang baik, jika tidak diimbangi dengan riwayat kesehatan yang baik.
- Penyakit Kronis
Riwayat penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker, dapat memengaruhi berat badan seseorang. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme, nafsu makan, dan aktivitas fisik, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan berat badan.
- Pengobatan
Beberapa jenis pengobatan, seperti kemoterapi dan pengobatan steroid, dapat menyebabkan perubahan berat badan sebagai efek samping. Pengobatan tersebut dapat memengaruhi metabolisme, nafsu makan, dan retensi cairan, yang dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan berat badan.
- Faktor Genetik
Faktor genetik juga berperan dalam berat badan seseorang. Beberapa orang mungkin lebih rentan mengalami obesitas atau gangguan makan karena faktor genetik. Riwayat keluarga dengan masalah berat badan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah yang sama.
- Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan, seperti akses ke makanan sehat dan kesempatan untuk berolahraga, juga dapat memengaruhi berat badan seseorang. Orang yang tinggal di lingkungan dengan akses terbatas ke makanan sehat dan fasilitas olahraga mungkin lebih berisiko mengalami masalah berat badan.
Dengan mempertimbangkan riwayat kesehatan secara keseluruhan, termasuk riwayat penyakit kronis, pengobatan, faktor genetik, dan faktor lingkungan, seseorang dapat lebih memahami hubungan antara berat badan ideal dan kesehatan secara keseluruhan. Riwayat kesehatan dapat memberikan wawasan penting tentang risiko kesehatan seseorang dan membantu menentukan strategi terbaik untuk menjaga berat badan yang sehat dan kesehatan secara keseluruhan.
Usia
Seiring bertambahnya usia, terjadi perubahan alami dalam metabolisme, komposisi tubuh, dan tingkat aktivitas fisik, yang dapat memengaruhi berat badan. Meskipun memiliki berat badan ideal pada usia muda, seseorang mungkin mengalami kesulitan mempertahankan berat badan yang sama seiring bertambahnya usia.
Penurunan metabolisme seiring bertambahnya usia dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan tubuh untuk membakar kalori. Selain itu, terjadi perubahan komposisi tubuh, dengan penurunan massa otot dan peningkatan massa lemak. Penurunan massa otot dapat menyebabkan penurunan metabolisme lebih lanjut, sehingga lebih sulit untuk menjaga berat badan yang sehat.
Selain itu, tingkat aktivitas fisik cenderung menurun seiring bertambahnya usia, yang semakin berkontribusi pada penambahan berat badan. Penurunan aktivitas fisik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah kesehatan, keterbatasan fisik, dan perubahan gaya hidup.
Oleh karena itu, penting untuk menyadari perubahan yang terjadi pada tubuh seiring bertambahnya usia dan menyesuaikan gaya hidup untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Ini termasuk mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan mendapatkan tidur yang cukup.
Metabolisme
Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi di dalam tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Metabolisme berperan penting dalam pengaturan berat badan, karena menentukan seberapa cepat tubuh membakar kalori.
- Jenis Metabolisme
Terdapat dua jenis metabolisme utama: metabolisme basal dan metabolisme aktif. Metabolisme basal adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh saat istirahat, sedangkan metabolisme aktif adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh saat beraktivitas.
- Faktor yang Mempengaruhi Metabolisme
Metabolisme dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk usia, jenis kelamin, komposisi tubuh, dan tingkat aktivitas fisik. Seiring bertambahnya usia, metabolisme cenderung menurun. Pria umumnya memiliki metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan wanita. Orang dengan massa otot lebih tinggi memiliki metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan massa lemak lebih tinggi. Aktivitas fisik juga dapat meningkatkan metabolisme.
- Metabolisme dan Berat Badan
Orang dengan metabolisme yang tinggi dapat membakar kalori lebih cepat, sehingga lebih mudah mempertahankan berat badan yang sehat. Sebaliknya, orang dengan metabolisme yang rendah cenderung lebih sulit menurunkan berat badan dan lebih mudah mengalami kenaikan berat badan.
- Dampak Metabolisme pada Kesehatan
Metabolisme yang sehat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Metabolisme yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti gangguan tiroid, penyakit jantung, dan diabetes.
Metabolisme adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam konteks “punya berat badan ideal saja belum tentu sehat”. Orang dengan berat badan ideal mungkin memiliki metabolisme yang lambat, sehingga rentan mengalami masalah kesehatan jika tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat. Sebaliknya, orang dengan berat badan di atas ideal mungkin memiliki metabolisme yang tinggi, sehingga lebih mudah mempertahankan berat badan yang sehat meskipun gaya hidupnya kurang sehat.
Hormon
Hormon memegang peranan penting dalam pengaturan berat badan. Berat badan ideal saja belum tentu menjamin kesehatan jika tidak diimbangi dengan hormon yang sehat dan seimbang.
Beberapa hormon yang berperan dalam pengaturan berat badan antara lain:
- Hormon pertumbuhan (GH): GH merangsang pertumbuhan otot dan pembakaran lemak.
- Hormon tiroid: Hormon tiroid mengatur metabolisme tubuh. Hormon tiroid yang terlalu rendah dapat menyebabkan penurunan metabolisme dan penambahan berat badan.
- Insulin: Insulin membantu mengatur kadar gula darah. Resistensi insulin dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan penumpukan lemak.
- Kortisol: Kortisol adalah hormon stres yang dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan penumpukan lemak.
- Leptin: Leptin adalah hormon yang memberi sinyal kenyang ke otak. Kadar leptin yang rendah dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.
Gangguan pada hormon-hormon tersebut dapat menyebabkan perubahan berat badan yang tidak sehat. Misalnya, kadar GH yang rendah dapat menyebabkan penurunan massa otot dan penambahan lemak, sedangkan kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan hormon untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang sehat, aktivitas fisik yang teratur, dan manajemen stres yang baik, dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan kesehatan secara keseluruhan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Konsep “punya berat badan ideal saja belum tentu sehat” didukung oleh berbagai bukti ilmiah dan studi kasus. Salah satu studi yang terkenal adalah studi Framingham Heart Study, yang merupakan studi epidemiologi jangka panjang yang dimulai pada tahun 1948. Studi ini menemukan bahwa bahkan di antara orang dengan berat badan ideal, mereka yang memiliki persentase lemak tubuh tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.
Studi lain yang mendukung konsep ini adalah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine. Studi ini menemukan bahwa orang dengan berat badan ideal tetapi memiliki lemak perut yang tinggi memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan berat badan normal dan lemak perut yang rendah.
Temuan ini menunjukkan bahwa komposisi tubuh, distribusi lemak, dan faktor kesehatan lainnya perlu dipertimbangkan dalam menilai kesehatan seseorang secara keseluruhan. Studi kasus juga memberikan bukti anekdotal tentang konsep ini. Misalnya, ada kasus orang dengan berat badan ideal yang mengalami masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan diabetes, sementara ada juga kasus orang dengan berat badan di atas ideal yang sehat dan aktif secara fisik.
Bukti ilmiah dan studi kasus ini mendorong kita untuk secara kritis mengevaluasi konsep berat badan ideal dan mempertimbangkan faktor kesehatan yang lebih luas ketika menilai kesehatan seseorang.
Tips Menjaga Kesehatan Meski Memiliki Berat Badan Ideal
Meskipun memiliki berat badan ideal, penting untuk tetap memperhatikan faktor kesehatan lainnya. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan:
1. Perhatikan Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh yang sehat mencakup persentase lemak tubuh yang rendah dan massa otot yang tinggi. Hindari penumpukan lemak berlebih, terutama di sekitar organ dalam (lemak visceral). Lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk membangun dan menjaga massa otot.
2. Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi
Pola makan yang sehat dan seimbang sangat penting untuk menjaga berat badan yang sehat dan kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Batasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam.
3. Lakukan Aktivitas Fisik Secara Teratur
Aktivitas fisik membantu membakar kalori, membangun massa otot, dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Lakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit per minggu untuk intensitas sedang atau 75 menit per minggu untuk intensitas tinggi. Pilih aktivitas yang Anda sukai dan konsistenlah dalam melakukannya.
4. Kelola Stres dengan Baik
Stres dapat memicu pelepasan hormon kortisol, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Temukan cara sehat untuk mengelola stres, seperti olahraga, meditasi, atau yoga. Tidur yang cukup juga penting untuk mengatur kadar hormon stres.
5. Periksakan Kesehatan Secara Teratur
Pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, termasuk masalah yang berkaitan dengan berat badan. Konsultasikan dengan dokter untuk memantau berat badan, komposisi tubuh, dan faktor kesehatan lainnya.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menjaga kesehatan secara keseluruhan meskipun memiliki berat badan ideal. Ingatlah bahwa kesehatan tidak hanya tentang angka pada timbangan, tetapi juga mencakup kebugaran fisik, pola makan yang sehat, dan keseimbangan mental dan emosional.
Transisi ke bagian FAQ:
Selanjutnya, mari kita bahas beberapa pertanyaan umum tentang konsep “punya berat badan ideal saja belum tentu sehat”.
[sls_faq judul=”Pertanyaan Umum tentang Konsep ‘Punya Berat Badan Ideal Saja Belum Tentu Sehat'” intro=”Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai konsep ‘punya berat badan ideal saja belum tentu sehat’:”]
[question]1. Apa yang dimaksud dengan komposisi tubuh yang sehat?[/question]
[answer]Komposisi tubuh yang sehat mencakup persentase lemak tubuh yang rendah dan massa otot yang tinggi. Lemak tubuh berlebih, terutama lemak visceral di sekitar organ dalam, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, bahkan bagi orang dengan berat badan ideal.[/answer]
[question]2. Apakah pola makan sehat penting bagi orang dengan berat badan ideal?[/question]
[answer]Ya, pola makan sehat tetap penting bagi orang dengan berat badan ideal. Konsumsi makanan bergizi dan seimbang, kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko penyakit kronis.[/answer]
[question]3. Apakah aktivitas fisik hanya perlu dilakukan oleh orang dengan berat badan berlebih?[/question]
[answer]Tidak, aktivitas fisik bermanfaat bagi semua orang, termasuk yang memiliki berat badan ideal. Aktivitas fisik membantu membangun massa otot, meningkatkan kebugaran kardiovaskular, dan mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan.[/answer]
[question]4. Bagaimana cara mengelola stres untuk menjaga kesehatan?[/question]
[answer]Stres dapat memicu penambahan berat badan. Temukan cara sehat untuk mengelola stres, seperti olahraga, meditasi, atau yoga. Tidur yang cukup juga penting untuk mengatur kadar hormon stres.[/answer]
[question]5. Mengapa pemeriksaan kesehatan penting bagi orang dengan berat badan ideal?[/question]
[answer]Pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, termasuk yang berkaitan dengan berat badan. Pemeriksaan ini dapat memantau berat badan, komposisi tubuh, dan faktor kesehatan lainnya.[/answer]
[question]6. Apakah mungkin memiliki berat badan ideal tetapi tidak sehat?[/question]
[answer]Ya, mungkin saja memiliki berat badan ideal tetapi tidak sehat. Hal ini dapat terjadi jika seseorang memiliki komposisi tubuh yang tidak sehat, pola makan yang buruk, jarang berolahraga, atau memiliki masalah kesehatan yang mendasarinya.[/answer]
[/sls_faq]
Kesimpulan
Konsep “punya berat badan ideal saja belum tentu sehat” menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor kesehatan yang lebih luas selain berat badan. Berat badan ideal saja tidak dapat menjamin kesehatan secara keseluruhan. Komposisi tubuh, distribusi lemak, metabolisme, hormon, aktivitas fisik, pola makan, dan riwayat kesehatan juga perlu diperhatikan untuk menilai kesehatan seseorang secara komprehensif.
Untuk menjaga kesehatan yang optimal, penting untuk menjaga komposisi tubuh yang sehat, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, melakukan aktivitas fisik secara teratur, mengelola stres dengan baik, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Dengan demikian, individu dapat mempertahankan berat badan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan, terlepas dari berat badan ideal atau tidak.