Mengenali Gejala Bipolar Anak, Langkah Awal Penanganan Tepat
Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, dari mania atau hipomania hingga depresi. Gangguan ini dapat memengaruhi anak-anak dan remaja, meskipun gejalanya mungkin berbeda dari orang dewasa.
Mengenali gejala gangguan bipolar pada anak sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Gejala mania atau hipomania pada anak-anak dapat meliputi:
- Peningkatan energi dan aktivitas
- Berkurangnya kebutuhan tidur
- Pembicaraan yang cepat dan keras
- Pikiran yang berpacu
- Perilaku impulsif
Gejala depresi pada anak-anak dapat meliputi:
- Suasana hati yang sedih atau mudah tersinggung
- Kehilangan minat pada aktivitas yang dulu disukai
- Perubahan nafsu makan atau berat badan
- Kesulitan tidur atau tidur berlebihan
- Kelelahan atau kehilangan energi
- Perasaan tidak berharga atau bersalah
- Pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri
Jika Anda menduga anak Anda mungkin mengalami gangguan bipolar, penting untuk mencari bantuan profesional. Perawatan dini dapat membantu mengelola gejala dan mencegah komplikasi di kemudian hari.
Table of Contents:
Mengenali Gejala Gangguan Bipolar pada Anak dan Cara Menanganinya
Gangguan bipolar adalah kondisi kejiwaan yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, dari mania atau hipomania hingga depresi. Mengenali gejala gangguan bipolar pada anak sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
- Gejala Mania: Peningkatan energi, pikiran berpacu
- Gejala Hipomania: Suasana hati meningkat, banyak bicara
- Gejala Depresi: Suasana hati sedih, kehilangan minat
- Perubahan Perilaku: Impulsif, mudah tersinggung
- Gangguan Tidur: Insomnia, tidur berlebihan
- Gangguan Nafsu Makan: Penurunan nafsu makan, makan berlebihan
- Penurunan Fungsi Kognitif: Kesulitan konsentrasi, memori terganggu
- Risiko Bunuh Diri: Pikiran untuk bunuh diri, menyakiti diri sendiri
- Faktor Risiko: Riwayat keluarga, trauma
- Perawatan: Obat-obatan, terapi, dukungan keluarga
Gangguan bipolar pada anak memerlukan penanganan yang komprehensif, melibatkan orang tua, tenaga kesehatan, dan terkadang sekolah. Deteksi dini dan intervensi yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup anak.
Gejala Mania
Gejala mania ditandai dengan peningkatan energi dan pikiran yang berpacu, yang dapat bermanifestasi dalam berbagai cara pada anak-anak.
- Peningkatan Aktivitas Fisik: Anak mungkin menjadi sangat aktif, berlarian atau melompat-lompat, dan sulit untuk diam.
- Bicara Cepat dan Keras: Anak mungkin berbicara dengan cepat dan keras, melontarkan ide dan topik dengan cepat.
- Pikiran Berpacu: Anak mungkin merasa pikiran mereka berpacu, sulit berkonsentrasi, dan melompat dari satu topik ke topik lainnya.
- Pengambilan Keputusan Impulsif: Anak mungkin mengambil keputusan impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, seperti membelanjakan uang secara berlebihan atau melakukan tindakan berbahaya.
Gejala mania yang tidak terkontrol dapat menyebabkan masalah yang signifikan dalam kehidupan anak, memengaruhi hubungan, prestasi sekolah, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Penting untuk mengenali gejala-gejala ini dan mencari bantuan profesional untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Gejala Hipomania
Gejala hipomania merupakan bagian dari gangguan bipolar yang ditandai dengan suasana hati yang meningkat dan banyak bicara. Pada anak-anak, gejala ini dapat bermanifestasi dalam berbagai cara yang dapat dikenali.
- Rasa Senang dan Optimisme yang Berlebihan: Anak mungkin terlihat sangat senang, bersemangat, dan optimis, bahkan tanpa alasan yang jelas.
- Pembicaraan yang Cepat dan Banyak: Anak mungkin berbicara dengan cepat dan banyak, melontarkan ide dan topik dengan antusias.
- Peningkatan Aktivitas: Anak mungkin menjadi lebih aktif secara fisik, berlari-lari atau melompat-lompat, dan sulit untuk diam.
- Pengurangan Kebutuhan Tidur: Anak mungkin tidak membutuhkan banyak tidur seperti biasanya dan merasa segar dan berenergi sepanjang hari.
Gejala hipomania yang tidak terkontrol dapat memengaruhi kehidupan anak di berbagai aspek, seperti kesulitan berkonsentrasi di sekolah, masalah dalam hubungan sosial, dan peningkatan risiko perilaku berisiko. Mengenali gejala hipomania sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat untuk gangguan bipolar pada anak.
Kupas Tuntas: Rahasia Kulit Sehat dengan Astringent dan Toner
Gejala Depresi
Gejala depresi merupakan bagian penting dari gangguan bipolar, di mana anak mengalami suasana hati yang sedih dan kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya mereka sukai. Gejala-gejala ini dapat berdampak signifikan pada kehidupan anak, memengaruhi kesejahteraan emosional, fungsi sosial, dan prestasi akademis mereka.
Mengenali gejala depresi sangat penting untuk mendiagnosis gangguan bipolar pada anak secara akurat. Gejala-gejala ini meliputi:
- Suasana hati yang sedih atau mudah tersinggung
- Kehilangan minat pada aktivitas yang dulu disukai
- Perubahan nafsu makan atau berat badan
- Kesulitan tidur atau tidur berlebihan
- Kelelahan atau kehilangan energi
- Perasaan tidak berharga atau bersalah
- Pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri
Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menyadari gejala-gejala depresi dan mencari bantuan profesional jika mereka mencurigai anak mereka mungkin mengalaminya. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup anak.
Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku impulsif dan mudah tersinggung merupakan gejala umum gangguan bipolar pada anak. Gejala ini dapat bermanifestasi dalam berbagai cara dan dapat berdampak signifikan pada kehidupan anak, memengaruhi hubungan, prestasi sekolah, dan kesejahteraan secara keseluruhan.
- Impulsivitas: Anak mungkin bertindak impulsif tanpa memikirkan konsekuensinya, seperti membelanjakan uang secara berlebihan, mengambil risiko berbahaya, atau membuat keputusan tergesa-gesa.
- Mudah Tersinggung: Anak mungkin menjadi mudah tersinggung dan marah, bereaksi berlebihan terhadap situasi kecil atau kritik.
Perubahan perilaku ini dapat menyebabkan masalah di sekolah, di rumah, dan dalam hubungan sosial. Anak mungkin kesulitan mengendalikan emosi mereka, mematuhi aturan, atau bergaul dengan teman sebaya. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menyadari gejala-gejala ini dan mencari bantuan profesional untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Gangguan Tidur
Gangguan tidur merupakan gejala umum gangguan bipolar pada anak. Gangguan ini dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, mulai dari insomnia hingga tidur berlebihan. Gangguan tidur dapat berdampak signifikan pada kehidupan anak, memengaruhi suasana hati, perilaku, dan fungsi kognitif mereka.
Pada anak dengan gangguan bipolar, gangguan tidur sering dikaitkan dengan perubahan suasana hati. Selama episode mania atau hipomania, anak mungkin mengalami insomnia, kesulitan untuk tidur atau tetap tertidur. Sebaliknya, selama episode depresi, anak mungkin mengalami tidur berlebihan, tidur terlalu lama atau merasa lelah sepanjang hari.
Waspada! Inilah Faktor Penting Penyebab Kanker Mulut
Gangguan tidur dapat memperburuk gejala gangguan bipolar lainnya. Misalnya, kurang tidur dapat memicu episode mania atau hipomania, sementara terlalu banyak tidur dapat memperburuk gejala depresi. Gangguan tidur juga dapat menyebabkan masalah di sekolah, di rumah, dan dalam hubungan sosial. Anak mungkin kesulitan berkonsentrasi, menyelesaikan tugas, atau berinteraksi dengan teman sebaya.
Mengenali dan mengatasi gangguan tidur sangat penting dalam mengelola gangguan bipolar pada anak. Perawatan gangguan tidur dapat mencakup perubahan gaya hidup, seperti menetapkan jadwal tidur yang teratur dan menciptakan lingkungan tidur yang kondusif. Dalam beberapa kasus, obat-obatan mungkin diperlukan untuk mengatasi gangguan tidur yang parah.
Gangguan Nafsu Makan
Gangguan nafsu makan merupakan gejala umum gangguan bipolar pada anak yang dapat bermanifestasi dalam dua cara utama: penurunan nafsu makan dan makan berlebihan. Gangguan nafsu makan ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan emosional anak.
Selama episode mania atau hipomania, anak mungkin mengalami penurunan nafsu makan yang signifikan. Mereka mungkin kehilangan minat untuk makan atau lupa makan sama sekali. Penurunan nafsu makan yang parah dapat menyebabkan penurunan berat badan, kekurangan nutrisi, dan masalah kesehatan lainnya.
Sebaliknya, selama episode depresi, anak mungkin mengalami makan berlebihan. Mereka mungkin makan dalam jumlah besar dalam waktu singkat atau ngemil terus-menerus sepanjang hari. Makan berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan, masalah kesehatan, dan memperburuk gejala depresi.
Gangguan nafsu makan pada anak dengan gangguan bipolar dapat disebabkan oleh perubahan kadar neurotransmitter di otak, efek samping obat-obatan, atau faktor psikologis. Mengenali dan mengatasi gangguan nafsu makan sangat penting dalam mengelola gangguan bipolar pada anak. Perawatan gangguan nafsu makan dapat mencakup perubahan pola makan, terapi perilaku kognitif, atau pengobatan.
Memangnya Wajib Pakai Sarung Tangan Terus? Yuk, Cari Tahu Jawabannya!
Penurunan Fungsi Kognitif
Penurunan fungsi kognitif merupakan gejala umum gangguan bipolar pada anak yang dapat berdampak signifikan pada prestasi akademis, kehidupan sosial, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Gejala ini dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, termasuk kesulitan konsentrasi, gangguan memori, dan penurunan kemampuan pemecahan masalah.
- Kesulitan Konsentrasi: Anak mungkin kesulitan memusatkan perhatian pada tugas atau kegiatan, mudah teralihkan, dan kesulitan mengikuti instruksi.
- Gangguan Memori: Anak mungkin mengalami kesulitan mengingat informasi baru, melupakan peristiwa penting, atau kesulitan mengingat nama atau fakta.
- Penurunan Kemampuan Pemecahan Masalah: Anak mungkin kesulitan memecahkan masalah atau menemukan solusi untuk situasi yang menantang, menunjukkan penurunan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan pengambilan keputusan.
Penurunan fungsi kognitif pada anak dengan gangguan bipolar dapat disebabkan oleh perubahan kadar neurotransmitter di otak, efek samping obat-obatan, atau faktor stres. Mengenali dan mengatasi penurunan fungsi kognitif sangat penting dalam mengelola gangguan bipolar pada anak. Intervensi mungkin termasuk dukungan pendidikan, terapi kognitif, atau perubahan pengobatan.
Risiko Bunuh Diri
Gangguan bipolar pada anak dapat meningkatkan risiko pikiran dan perilaku bunuh diri, yang merupakan kekhawatiran yang sangat serius dan memerlukan perhatian segera. Risiko bunuh diri merupakan gejala gangguan bipolar yang harus dikenali dan ditangani dengan tepat untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak.
Anak-anak dengan gangguan bipolar mungkin mengalami pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, terutama selama episode depresi yang parah. Pikiran-pikiran ini dapat berkisar dari keinginan untuk mati hingga rencana bunuh diri yang spesifik. Penting bagi orang tua, pengasuh, dan profesional kesehatan untuk menyadari tanda-tanda peringatan pikiran untuk bunuh diri, seperti:
- Bicara tentang kematian atau bunuh diri
- Memberi petunjuk tentang keinginan untuk menyakiti diri sendiri
- Menarik diri dari aktivitas atau orang yang dicintai
- Perubahan suasana hati yang tiba-tiba, terutama menjadi lebih sedih atau putus asa
- Mengungkapkan perasaan tidak berharga atau tidak berdaya
Jika Anda menduga anak Anda mungkin memiliki pikiran untuk bunuh diri, sangat penting untuk segera mencari bantuan profesional. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah tindakan bunuh diri dan memastikan keselamatan anak Anda.
Faktor Risiko
Gangguan bipolar pada anak memiliki faktor risiko yang kuat, termasuk riwayat keluarga dan pengalaman trauma. Riwayat keluarga gangguan bipolar meningkatkan risiko anak mengembangkan kondisi tersebut, menunjukkan adanya komponen genetik. Studi telah menemukan bahwa anak-anak yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan gangguan bipolar memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan tersebut sendiri.
5 Penyebab Susah Punya Anak Kedua, Yuk Cari Tahu Solusinya!
Selain riwayat keluarga, trauma juga merupakan faktor risiko yang signifikan untuk gangguan bipolar pada anak. Anak-anak yang mengalami peristiwa traumatis, seperti pelecehan, pengabaian, atau menyaksikan kekerasan, lebih mungkin mengembangkan gangguan bipolar. Trauma dapat menyebabkan perubahan pada perkembangan otak anak, membuatnya lebih rentan terhadap gangguan kejiwaan.
Mengenali faktor-faktor risiko ini sangat penting dalam mengidentifikasi dan menangani gangguan bipolar pada anak secara dini. Anak-anak yang memiliki riwayat keluarga gangguan bipolar atau telah mengalami trauma harus dipantau dengan cermat untuk gejala gangguan bipolar. Deteksi dini dan intervensi sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang dan meningkatkan hasil pengobatan.
Perawatan
Perawatan gangguan bipolar pada anak melibatkan pendekatan komprehensif yang mencakup obat-obatan, terapi, dan dukungan keluarga. Pengenalan dini gejala gangguan bipolar sangat penting untuk memastikan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Obat-obatan memainkan peran penting dalam mengelola gejala gangguan bipolar pada anak. Stabilisator suasana hati, seperti lithium dan valproate, dapat membantu menstabilkan suasana hati dan mencegah episode mania dan depresi. Antipsikotik juga dapat digunakan untuk mengelola gejala psikotik, seperti halusinasi dan delusi.
Terapi merupakan komponen penting lain dari perawatan gangguan bipolar pada anak. Terapi perilaku kognitif (CBT) dapat membantu anak-anak mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang berkontribusi terhadap gangguan mereka. Terapi keluarga juga dapat membantu meningkatkan komunikasi dan dukungan dalam keluarga, yang penting untuk kesejahteraan anak.
Dukungan keluarga sangat penting dalam mengelola gangguan bipolar pada anak. Orang tua dan pengasuh memainkan peran penting dalam memantau gejala, memberikan dukungan emosional, dan mendorong kepatuhan pengobatan. Kelompok pendukung keluarga juga dapat memberikan kesempatan bagi keluarga untuk terhubung dengan orang lain yang mengalami tantangan serupa.
Dengan menggabungkan obat-obatan, terapi, dan dukungan keluarga, anak-anak dengan gangguan bipolar dapat menjalani kehidupan yang sehat dan produktif. Pengenalan dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan hasil pengobatan dan memastikan kualitas hidup yang optimal bagi anak-anak ini.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Gangguan bipolar pada anak merupakan kondisi kesehatan mental yang kompleks dan membutuhkan pemahaman mendalam tentang gejala dan cara penanganannya. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi faktor risiko, mengembangkan strategi intervensi, dan mengevaluasi efektivitas pengobatan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry menemukan bahwa riwayat keluarga gangguan bipolar merupakan faktor risiko yang signifikan untuk mengembangkan kondisi tersebut pada anak-anak. Studi ini menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan gangguan bipolar memiliki kemungkinan 15 kali lebih besar untuk mengembangkan gangguan yang sama.
Studi lain yang diterbitkan dalam Archives of General Psychiatry meneliti efektivitas terapi perilaku kognitif (CBT) untuk gangguan bipolar pada anak. Studi ini menemukan bahwa CBT efektif dalam mengurangi gejala mania dan depresi, serta meningkatkan fungsi sosial dan akademis pada anak-anak dengan gangguan bipolar.
Meskipun penelitian telah memberikan wawasan berharga tentang gangguan bipolar pada anak, masih ada perdebatan dan pandangan yang berbeda mengenai diagnosis dan pengobatan kondisi ini. Para peneliti terus melakukan penelitian untuk meningkatkan pemahaman dan mengembangkan intervensi yang lebih efektif untuk membantu anak-anak dengan gangguan bipolar menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.
Tips Mengenali Gejala Gangguan Bipolar pada Anak dan Cara Menanganinya
Gangguan bipolar pada anak merupakan kondisi kesehatan mental yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu orang tua dan pengasuh mengenali gejala gangguan bipolar dan cara menanganinya:
1. Kenali Gejala Gangguan Bipolar
Gejala gangguan bipolar pada anak dapat bervariasi, tetapi beberapa gejala umum termasuk perubahan suasana hati yang ekstrem, peningkatan energi dan aktivitas selama episode mania, dan perasaan sedih atau kehilangan minat selama episode depresi. Penting untuk menyadari gejala-gejala ini dan mencari bantuan profesional jika Anda menduga anak Anda mungkin mengalami gangguan bipolar.
2. Cari Bantuan Profesional
Jika Anda khawatir anak Anda mungkin mengalami gangguan bipolar, penting untuk mencari bantuan profesional sesegera mungkin. Psikiater anak atau psikolog dapat mengevaluasi anak Anda dan membuat rencana perawatan yang tepat. Perawatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang dan meningkatkan hasil pengobatan.
3. Berikan Dukungan Emosional
Anak-anak dengan gangguan bipolar membutuhkan dukungan emosional yang kuat dari orang tua dan pengasuh mereka. Beri tahu anak Anda bahwa Anda mencintai mereka dan Anda akan selalu ada untuk mereka. Dengarkan mereka tanpa menghakimi dan bantu mereka mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang sehat.
4. Buat Rutinitas yang Teratur
Rutinitas yang teratur dapat membantu anak-anak dengan gangguan bipolar mengelola gejala mereka. Pastikan anak Anda mendapatkan tidur yang cukup, makan makanan yang sehat, dan berolahraga secara teratur. Hindari kafein dan alkohol, karena dapat memperburuk gejala gangguan bipolar.
5. Bantu Anak Anda Mengelola Stres
Stres dapat memicu episode gangguan bipolar pada anak-anak. Bantu anak Anda mengelola stres dengan mengajari mereka teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam atau meditasi. Dorong mereka untuk berbicara tentang perasaan mereka dengan Anda atau orang dewasa tepercaya.
6. Terlibat dalam Perawatan Anak Anda
Sebagai orang tua atau pengasuh, Anda memainkan peran penting dalam perawatan anak Anda. Hadiri janji temu dengan dokter, beri tahu dokter tentang gejala dan kekhawatiran Anda, dan pastikan anak Anda minum obat sesuai resep. Anda juga dapat bergabung dengan kelompok pendukung untuk orang tua dari anak-anak dengan gangguan bipolar.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat membantu anak Anda mengenali gejala gangguan bipolar dan mendapatkan perawatan yang tepat. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian, dan ada bantuan yang tersedia untuk Anda dan anak Anda.
Transisi ke bagian FAQ:
[sls_faq judul=”Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Mengenali Gejala Gangguan Bipolar pada Anak dan Cara Menanganinya” intro=”Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang gangguan bipolar pada anak, beserta jawabannya:”]
[question]1. Apa saja gejala gangguan bipolar pada anak?[/question]
[answer]Gejala gangguan bipolar pada anak dapat bervariasi, tetapi beberapa gejala umum termasuk perubahan suasana hati yang ekstrem, peningkatan energi dan aktivitas selama episode mania, dan perasaan sedih atau kehilangan minat selama episode depresi.[/answer]
[question]2. Bagaimana cara menangani anak dengan gangguan bipolar?[/question]
[answer]Penanganan gangguan bipolar pada anak melibatkan pendekatan komprehensif yang mencakup obat-obatan, terapi, dan dukungan keluarga. Penting untuk mencari bantuan profesional sesegera mungkin untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.[/answer]
[question]3. Apa peran orang tua dalam perawatan anak dengan gangguan bipolar?[/question]
[answer]Orang tua memainkan peran penting dalam perawatan anak dengan gangguan bipolar. Mereka perlu memberikan dukungan emosional, membantu anak mengelola stres, dan memastikan anak minum obat sesuai resep.[/answer]
[question]4. Apakah gangguan bipolar pada anak dapat disembuhkan?[/question]
[answer]Gangguan bipolar pada anak tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikelola dengan pengobatan dan dukungan yang tepat. Dengan perawatan yang tepat, anak-anak dengan gangguan bipolar dapat menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.[/answer]
[question]5. Apa saja faktor risiko gangguan bipolar pada anak?[/question]
[answer]Faktor risiko gangguan bipolar pada anak termasuk riwayat keluarga gangguan bipolar dan pengalaman trauma. Anak-anak yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan gangguan bipolar lebih mungkin mengembangkan gangguan tersebut sendiri.[/answer]
[question]6. Kapan harus mencari bantuan profesional untuk gangguan bipolar pada anak?[/question]
[answer]Jika Anda menduga anak Anda mungkin mengalami gangguan bipolar, penting untuk mencari bantuan profesional sesegera mungkin. Deteksi dini dan intervensi sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang dan meningkatkan hasil pengobatan.[/answer]
[/sls_faq]
Kesimpulan Mengenali Gejala Gangguan Bipolar pada Anak dan Cara Menanganinya
Gangguan bipolar pada anak merupakan kondisi kesehatan mental yang serius yang memerlukan penanganan yang tepat. Dengan mengenali gejala-gejalanya dan mencari bantuan profesional, orang tua dan pengasuh dapat membantu anak-anak mereka mendapatkan perawatan yang tepat dan menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.
Penting untuk diingat bahwa gangguan bipolar adalah kondisi yang dapat dikelola, dan dengan dukungan yang tepat, anak-anak dengan gangguan ini dapat mencapai potensi penuh mereka. Deteksi dini dan intervensi sangat penting, jadi jangan ragu untuk mencari bantuan jika Anda menduga anak Anda mungkin mengalami gangguan bipolar.