Hati-hati, Kelebihan Vitamin A Bisa Berbahaya!
Vitamin A merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi penting, seperti menjaga kesehatan mata, kulit, dan sistem kekebalan tubuh. Namun, asupan vitamin A yang berlebihan dapat memicu kondisi yang disebut hipervitaminosis A, yang dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan bagi kesehatan.
Hipervitaminosis A dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sangat tinggi, baik melalui makanan maupun suplemen. Gejala-gejala hipervitaminosis A dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi, namun beberapa gejala yang umum meliputi mual, muntah, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri tulang dan sendi. Dalam kasus yang parah, hipervitaminosis A dapat menyebabkan kerusakan hati, peningkatan tekanan intrakranial, dan bahkan kematian.
Untuk mencegah hipervitaminosis A, penting untuk mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kebutuhan vitamin A harian bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang. Secara umum, orang dewasa yang sehat membutuhkan sekitar 700-900 mcg vitamin A per hari. Vitamin A dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan, seperti hati, telur, ikan berlemak, dan sayuran berwarna oranye dan hijau tua. Jika Anda berencana untuk mengonsumsi suplemen vitamin A, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi dosis yang tepat dan tidak berisiko mengalami hipervitaminosis A.
Table of Contents:
Hati-hati, Kelebihan Vitamin A Dapat Memicu Keracunan
Vitamin A merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh, namun asupan yang berlebihan dapat menimbulkan kondisi yang disebut hipervitaminosis A. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai efek samping yang merugikan bagi kesehatan, termasuk kerusakan hati, peningkatan tekanan intrakranial, dan bahkan kematian.
- Sumber Vitamin A
- Kebutuhan Harian
- Gejala Hipervitaminosis A
- Penyebab Hipervitaminosis A
- Cara Mencegah Hipervitaminosis A
- Makanan Kaya Vitamin A
- Suplemen Vitamin A
- Dampak Kesehatan Hipervitaminosis A
- Pentingnya Konsultasi Dokter
Penting untuk mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kebutuhan vitamin A harian bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang. Secara umum, orang dewasa yang sehat membutuhkan sekitar 700-900 mcg vitamin A per hari. Vitamin A dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan, seperti hati, telur, ikan berlemak, dan sayuran berwarna oranye dan hijau tua. Jika Anda berencana untuk mengonsumsi suplemen vitamin A, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi dosis yang tepat dan tidak berisiko mengalami hipervitaminosis A.
Ketahui Perbedaan Flu dan Batuk Pilek, Yuk Cegah Biar Gak Kena
Sumber Vitamin A
Vitamin A merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi penting, seperti menjaga kesehatan mata, kulit, dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin A dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan, seperti:
- Makanan Hewani: Hati, telur, ikan berlemak, susu, dan produk susu.
- Sayuran: Wortel, ubi jalar, labu, bayam, dan kangkung.
- Buah-buahan: Mangga, pepaya, dan aprikot.
- Makanan yang Diperkaya: Beberapa makanan, seperti sereal dan susu, diperkaya dengan vitamin A.
Penting untuk mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kebutuhan vitamin A harian bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang. Secara umum, orang dewasa yang sehat membutuhkan sekitar 700-900 mcg vitamin A per hari. Asupan vitamin A yang berlebihan dapat memicu kondisi yang disebut hipervitaminosis A, yang dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan bagi kesehatan.
Kebutuhan Harian Vitamin A
Kebutuhan harian vitamin A bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang. Secara umum, orang dewasa yang sehat membutuhkan sekitar 700-900 mcg vitamin A per hari. Kebutuhan ini dapat meningkat pada wanita hamil dan menyusui, serta pada orang yang memiliki gangguan penyerapan lemak.
Penting untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin A untuk menjaga kesehatan tubuh secara optimal. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan penglihatan, kulit kering, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sebaliknya, asupan vitamin A yang berlebihan juga dapat menimbulkan kondisi yang disebut hipervitaminosis A, yang dapat memicu berbagai efek samping yang merugikan bagi kesehatan.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan vitamin A adalah melalui konsumsi makanan yang kaya akan vitamin A, seperti hati, telur, ikan berlemak, sayuran berwarna oranye dan hijau tua, serta buah-buahan seperti mangga, pepaya, dan aprikot. Jika Anda berencana untuk mengonsumsi suplemen vitamin A, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi dosis yang tepat dan tidak berisiko mengalami hipervitaminosis A.
Yuk, Kenali Pentingnya Dokter Spesialis untuk Nutrisi dan Penyakit Metabolisme Anak!
Gejala Hipervitaminosis A
Hipervitaminosis A adalah kondisi yang disebabkan oleh asupan vitamin A yang berlebihan. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan hingga berat. Berikut ini adalah beberapa gejala hipervitaminosis A yang perlu diwaspadai:
- Gangguan Pencernaan: Mual, muntah, diare, dan sakit perut.
- Gangguan Neurologis: Sakit kepala, pusing, dan gangguan penglihatan.
- Gangguan Kulit: Kulit kering, gatal, dan bersisik.
- Gangguan Tulang dan Sendi: Nyeri tulang dan sendi, serta tulang yang rapuh.
- Gangguan Hati: Pembesaran hati dan kerusakan hati.
- Gangguan Kehamilan: Cacat lahir pada bayi.
Gejala hipervitaminosis A dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Dalam kasus yang parah, hipervitaminosis A dapat mengancam jiwa. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala-gejala hipervitaminosis A.
Penyebab Hipervitaminosis A
Hipervitaminosis A adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh asupan vitamin A yang berlebihan. Vitamin A dapat diperoleh dari makanan dan suplemen. Konsumsi vitamin A dalam jumlah yang sangat tinggi dapat menyebabkan hipervitaminosis A.
- Konsumsi Suplemen Vitamin A yang Berlebihan: Suplemen vitamin A merupakan sumber vitamin A yang sangat terkonsentrasi. Mengonsumsi suplemen vitamin A dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko hipervitaminosis A.
- Konsumsi Makanan yang Kaya Vitamin A Secara Berlebihan: Makanan yang kaya vitamin A, seperti hati, telur, dan ikan berlemak, dapat berkontribusi pada hipervitaminosis A jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun, umumnya diperlukan konsumsi makanan yang sangat tinggi untuk menyebabkan hipervitaminosis A dari makanan saja.
- Gangguan Penyerapan Lemak: Gangguan penyerapan lemak dapat menyebabkan peningkatan penyerapan vitamin A dari makanan. Hal ini dapat meningkatkan risiko hipervitaminosis A pada orang yang memiliki gangguan penyerapan lemak.
- Kondisi Medis Tertentu: Kondisi medis tertentu, seperti penyakit hati dan hipotiroidisme, dapat memengaruhi metabolisme vitamin A dan meningkatkan risiko hipervitaminosis A.
Penting untuk mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kebutuhan vitamin A harian bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang. Secara umum, orang dewasa yang sehat membutuhkan sekitar 700-900 mcg vitamin A per hari. Asupan vitamin A yang berlebihan dapat memicu kondisi yang disebut hipervitaminosis A, yang dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan bagi kesehatan.
Cara Mencegah Hipervitaminosis A
Hipervitaminosis A adalah kondisi yang disebabkan oleh asupan vitamin A yang berlebihan. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan bagi kesehatan, bahkan dapat mengancam jiwa. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah hipervitaminosis A.
Salah satu cara terbaik untuk mencegah hipervitaminosis A adalah dengan mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kebutuhan vitamin A harian bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang. Secara umum, orang dewasa yang sehat membutuhkan sekitar 700-900 mcg vitamin A per hari. Kebutuhan ini dapat meningkat pada wanita hamil dan menyusui, serta pada orang yang memiliki gangguan penyerapan lemak.
Yuk, Kenali 3 Gangguan pada Indung Telur yang Wajib Diwaspadai!
Selain mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sesuai, ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk mencegah hipervitaminosis A, yaitu:
- Hindari mengonsumsi suplemen vitamin A dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu yang lama.
- Batasi konsumsi makanan yang kaya vitamin A, seperti hati, telur, dan ikan berlemak.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin A, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit hati atau hipotiroidisme.
Dengan mengikuti cara-cara tersebut, Anda dapat membantu mencegah hipervitaminosis A dan menjaga kesehatan tubuh Anda secara optimal.
Makanan Kaya Vitamin A
Vitamin A merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi penting, seperti menjaga kesehatan mata, kulit, dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin A dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan, salah satunya adalah makanan yang kaya vitamin A.
Beberapa makanan yang kaya vitamin A antara lain:
- Hati
- Telur
- Ikan berlemak
- Sayuran berwarna oranye dan hijau tua
- Buah-buahan seperti mangga, pepaya, dan aprikot
Konsumsi makanan yang kaya vitamin A sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara optimal. Namun, perlu diingat bahwa asupan vitamin A yang berlebihan dapat memicu kondisi yang disebut hipervitaminosis A, yang dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan bagi kesehatan.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kebutuhan vitamin A harian bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang. Secara umum, orang dewasa yang sehat membutuhkan sekitar 700-900 mcg vitamin A per hari.
Jika Anda berencana untuk mengonsumsi suplemen vitamin A, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi dosis yang tepat dan tidak berisiko mengalami hipervitaminosis A.
Suplemen Vitamin A
Suplemen vitamin A merupakan sumber vitamin A yang sangat terkonsentrasi. Konsumsi suplemen vitamin A dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko hipervitaminosis A, yaitu kondisi yang disebabkan oleh asupan vitamin A yang berlebihan.
- Dosis Berlebih
Suplemen vitamin A biasanya mengandung vitamin A dalam dosis yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan makanan. Konsumsi suplemen vitamin A dalam dosis tinggi, bahkan dalam jangka waktu pendek, dapat menyebabkan hipervitaminosis A.
Cek Risiko COVID-19 pada Penderita Diabetes, Yuk Cari Tahu!
- Penggunaan Jangka Panjang
Konsumsi suplemen vitamin A dalam dosis sedang dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan hipervitaminosis A. Hal ini karena vitamin A disimpan di dalam tubuh dan tidak mudah dikeluarkan.
- Interaksi dengan Obat Lain
Beberapa obat, seperti isotretinoin dan acitretin, dapat meningkatkan penyerapan vitamin A. Konsumsi suplemen vitamin A bersamaan dengan obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko hipervitaminosis A.
- Kondisi Medis Tertentu
Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit hati dan hipotiroidisme, lebih rentan mengalami hipervitaminosis A akibat konsumsi suplemen vitamin A.
Hipervitaminosis A dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan bagi kesehatan, seperti gangguan pencernaan, gangguan neurologis, gangguan kulit, gangguan tulang dan sendi, gangguan hati, dan gangguan kehamilan. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi suplemen vitamin A sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang dianjurkan oleh dokter.
Dampak Kesehatan Hipervitaminosis A
Hipervitaminosis A adalah kondisi yang disebabkan oleh asupan vitamin A yang berlebihan. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan bagi kesehatan, sesuai dengan pepatah “hati hati kelebihan vitamin a dapat memicu keracunan”.
- Gangguan Pencernaan
Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. Hal ini karena vitamin A dapat mengiritasi lapisan saluran pencernaan.
- Gangguan Neurologis
Hipervitaminosis A juga dapat menyebabkan gangguan neurologis, seperti sakit kepala, pusing, dan gangguan penglihatan. Hal ini karena vitamin A dapat meningkatkan tekanan di dalam rongga tengkorak.
- Gangguan Kulit
Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan gangguan kulit, seperti kulit kering, gatal, dan bersisik. Hal ini karena vitamin A dapat mengganggu produksi sebum, yang berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit.
- Gangguan Tulang dan Sendi
Hipervitaminosis A juga dapat menyebabkan gangguan tulang dan sendi, seperti nyeri tulang dan sendi, serta tulang yang rapuh. Hal ini karena vitamin A dapat mengganggu metabolisme kalsium dan fosfor, yang penting untuk kesehatan tulang.
Selain itu, hipervitaminosis A juga dapat menyebabkan gangguan hati, gangguan kehamilan, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan menghindari konsumsi suplemen vitamin A yang berlebihan.
Pentingnya Konsultasi Dokter
Konsultasi dokter sangat penting dalam hal kesehatan, termasuk dalam konteks “hati hati kelebihan vitamin a dapat memicu keracunan”. Dokter memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk memberikan panduan yang tepat dan mencegah potensi risiko kesehatan.
- Diagnosis yang Akurat
Dokter dapat membantu mendiagnosis hipervitaminosis A secara akurat. Mereka akan mempertimbangkan gejala, riwayat kesehatan, dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah kelebihan vitamin A menjadi penyebabnya.
- Rekomendasi Pengobatan yang Tepat
Jika didiagnosis hipervitaminosis A, dokter akan merekomendasikan pengobatan yang tepat. Pengobatan dapat meliputi penghentian suplemen vitamin A, perubahan pola makan, atau obat-obatan untuk mengatasi gejala tertentu.
- Pemantauan dan Pencegahan
Dokter akan memantau kondisi pasien secara teratur untuk memastikan bahwa kadar vitamin A kembali normal dan tidak ada komplikasi serius. Mereka juga akan memberikan saran pencegahan untuk menghindari hipervitaminosis A di masa mendatang.
- Interaksi Obat dan Kondisi Medis
Dokter dapat mempertimbangkan interaksi obat dan kondisi medis pasien. Mereka akan memastikan bahwa suplemen vitamin A tidak berinteraksi dengan obat lain yang dikonsumsi pasien atau memperburuk kondisi medis yang ada.
Dengan berkonsultasi dengan dokter, individu dapat memperoleh panduan yang tepat untuk mengelola kadar vitamin A dan mencegah risiko kesehatan yang terkait dengan hipervitaminosis A.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Hipervitaminosis A, kondisi yang disebabkan oleh kelebihan asupan vitamin A, telah banyak diteliti dan didokumentasikan. Berbagai bukti ilmiah dan studi kasus mendukung hubungan antara asupan vitamin A yang berlebihan dan dampak negatifnya pada kesehatan.
Salah satu studi kasus terkenal adalah laporan tahun 1987 yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine. Studi ini melibatkan seorang wanita berusia 22 tahun yang mengembangkan hipervitaminosis A setelah mengonsumsi suplemen vitamin A dosis tinggi selama beberapa bulan. Pasien mengalami berbagai gejala, termasuk mual, muntah, sakit kepala, dan gangguan penglihatan. Biopsi hati menunjukkan kerusakan hati yang signifikan.
Studi lain yang dilakukan pada tahun 2001 dan diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association meneliti efek konsumsi suplemen vitamin A jangka panjang pada wanita pascamenopause. Studi ini menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi suplemen vitamin A dosis tinggi selama lebih dari lima tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis dan patah tulang pinggul.
Studi-studi ini, bersama dengan banyak penelitian lain, memberikan bukti kuat bahwa asupan vitamin A yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penting untuk mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan menghindari konsumsi suplemen vitamin A yang berlebihan.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang kadar vitamin A Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan panduan yang tepat dan membantu Anda menjaga kadar vitamin A yang sehat.
Tips Mencegah Hipervitaminosis A
Untuk menghindari efek negatif dari kelebihan vitamin A atau hipervitaminosis A, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:
1. Konsumsi Makanan yang Seimbang
Konsumsilah makanan yang bervariasi dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan vitamin A dari sumber alami. Sumber vitamin A yang baik antara lain hati, telur, ikan berlemak, sayuran berwarna oranye dan hijau tua, serta buah-buahan seperti mangga, pepaya, dan aprikot.
2. Batasi Suplemen Vitamin A
Hindari mengonsumsi suplemen vitamin A dalam dosis tinggi atau jangka waktu yang lama. Jika memang diperlukan konsumsi suplemen vitamin A, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat dan aman.
3. Baca Label Makanan dan Suplemen
Perhatikan kandungan vitamin A dalam makanan dan suplemen yang dikonsumsi. Hindari makanan atau suplemen yang mengandung vitamin A dalam jumlah berlebihan.
4. Waspadai Gejala Hipervitaminosis A
Kenali gejala-gejala hipervitaminosis A, seperti mual, muntah, sakit kepala, gangguan penglihatan, kulit kering, dan nyeri tulang dan sendi. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter.
5. Konsultasikan dengan Dokter
Konsultasikan dengan dokter secara teratur untuk memantau kadar vitamin A dalam tubuh. Dokter dapat memberikan saran yang tepat dan membantu mencegah risiko hipervitaminosis A.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menghindari risiko hipervitaminosis A dan menjaga kesehatan tubuh secara optimal.
[sls_faq judul=”Tanya Jawab Umum tentang Hipervitaminosis A” intro=”Berikut adalah beberapa tanya jawab umum seputar hipervitaminosis A, kondisi yang disebabkan oleh kelebihan asupan vitamin A:”]
[question]1. Apa itu hipervitaminosis A?[/question]
[answer]Hipervitaminosis A adalah kondisi yang disebabkan oleh asupan vitamin A yang berlebihan, baik melalui makanan maupun suplemen.[/answer]
[question]2. Apa saja gejala hipervitaminosis A?[/question]
[answer]Gejala hipervitaminosis A dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan, namun beberapa gejala yang umum antara lain: mual, muntah, sakit kepala, gangguan penglihatan, kulit kering, dan nyeri tulang dan sendi.[/answer]
[question]3. Apa yang menyebabkan hipervitaminosis A?[/question]
[answer]Hipervitaminosis A dapat disebabkan oleh konsumsi suplemen vitamin A dalam dosis tinggi atau jangka waktu yang lama, konsumsi makanan yang kaya vitamin A secara berlebihan, gangguan penyerapan lemak, atau kondisi medis tertentu.[/answer]
[question]4. Bagaimana cara mencegah hipervitaminosis A?[/question]
[answer]Hipervitaminosis A dapat dicegah dengan mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, menghindari konsumsi suplemen vitamin A yang berlebihan, dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin A, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu.[/answer]
[question]5. Apa saja makanan yang kaya vitamin A?[/question]
[answer]Beberapa makanan yang kaya vitamin A antara lain: hati, telur, ikan berlemak, sayuran berwarna oranye dan hijau tua, serta buah-buahan seperti mangga, pepaya, dan aprikot.[/answer]
[question]6. Bagaimana cara mengatasi hipervitaminosis A?[/question]
[answer]Pengobatan hipervitaminosis A akan tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Umumnya, pengobatan melibatkan penghentian suplemen vitamin A, perubahan pola makan, atau obat-obatan untuk mengatasi gejala tertentu.[/answer]
[/sls_faq]
Kesimpulan
Hipervitaminosis A atau kelebihan vitamin A merupakan kondisi yang dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan bagi kesehatan. Asupan vitamin A yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, gangguan neurologis, gangguan kulit, gangguan tulang dan sendi, gangguan hati, bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Kebutuhan vitamin A harian bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang. Umumnya, orang dewasa yang sehat membutuhkan sekitar 700-900 mcg vitamin A per hari. Kebutuhan ini dapat meningkat pada wanita hamil dan menyusui, serta pada orang yang memiliki gangguan penyerapan lemak.
Vitamin A dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan, seperti hati, telur, ikan berlemak, sayuran berwarna oranye dan hijau tua, serta buah-buahan seperti mangga, pepaya, dan aprikot. Jika Anda berencana mengonsumsi suplemen vitamin A, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi dosis yang tepat dan tidak berisiko mengalami hipervitaminosis A.