Penyebab Bayi Tak Menangis Saat Lahir, Jangan Anggap Sepele!
Keheningan yang menyelimuti ruang bersalin saat bayi tidak menangis setelah dilahirkan dapat menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan bagi orang tua dan tenaga medis. Kondisi ini dikenal sebagai “penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan” dan memerlukan perhatian segera untuk memastikan kesehatan dan keselamatan bayi.
Penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan dapat bervariasi, mulai dari faktor fisiologis hingga patologis. Beberapa faktor fisiologis yang umum meliputi: hipoksia (kekurangan oksigen) selama persalinan, prematuritas, dan hipotermia (suhu tubuh rendah). Faktor patologis yang lebih serius dapat mencakup kelainan neurologis, gangguan pernapasan, atau infeksi.
Jika bayi tidak menangis setelah dilahirkan, dokter dan bidan akan segera melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai kondisi bayi. Pemeriksaan ini meliputi pengamatan gerakan pernapasan, warna kulit, dan tonus otot. Tindakan selanjutnya akan tergantung pada hasil pemeriksaan fisik dan riwayat kehamilan ibu. Intervensi medis seperti pemberian oksigen, stimulasi pernapasan, atau resusitasi kardiopulmoner (CPR) dapat diperlukan untuk menstabilkan kondisi bayi.
Table of Contents:
penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan
Bayi yang tidak menangis saat dilahirkan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang meliputi:
- Hipoksia (kekurangan oksigen)
- Prematuritas (lahir sebelum waktunya)
- Hipotermia (suhu tubuh rendah)
- Kelainan neurologis
- Gangguan pernapasan
- Infeksi
- Pengaruh obat-obatan
- Trauma lahir
- Faktor genetik
Faktor-faktor ini dapat menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas, sehingga tidak dapat menangis. Dalam beberapa kasus, bayi yang tidak menangis saat dilahirkan mungkin mengalami kondisi yang mengancam jiwa, seperti asfiksia neonatorum (kekurangan oksigen yang parah pada bayi baru lahir). Oleh karena itu, sangat penting untuk segera melakukan pemeriksaan dan memberikan pertolongan medis yang tepat jika bayi tidak menangis setelah dilahirkan.
Hipoksia (kekurangan oksigen)
Hipoksia (kekurangan oksigen) merupakan salah satu penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan. Hipoksia dapat terjadi selama kehamilan atau persalinan, dan dapat menyebabkan kerusakan otak atau kematian pada bayi. Hipoksia selama kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir), solusio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim), atau tali pusat terlilit leher bayi. Hipoksia selama persalinan dapat disebabkan oleh persalinan lama, penggunaan obat-obatan pereda nyeri, atau kesulitan bayi keluar dari jalan lahir.
Rahasia Ciuman Mesra untuk Hubungan Romantis yang Awet
Bayi yang mengalami hipoksia mungkin tidak menangis saat dilahirkan karena mereka tidak memiliki cukup energi untuk menangis. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan bernapas, warna kulit kebiruan, dan gerakan tubuh yang lemah. Dalam kasus yang parah, hipoksia dapat menyebabkan kejang, koma, atau kematian.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera memberikan pertolongan medis kepada bayi yang tidak menangis saat dilahirkan. Dokter dan bidan akan melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan oksigen tambahan jika diperlukan. Dalam kasus yang lebih parah, bayi mungkin perlu dirawat di unit perawatan intensif untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Prematuritas (lahir sebelum waktunya)
Prematuritas, atau kelahiran sebelum waktunya, merupakan salah satu penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan. Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk kesulitan bernapas, infeksi, dan gangguan perkembangan.
- Gangguan Pernapasan
Bayi prematur memiliki paru-paru yang belum berkembang sempurna, sehingga mereka mungkin mengalami kesulitan bernapas. Hal ini dapat menyebabkan bayi tidak menangis atau menangis lemah saat dilahirkan.
- Infeksi
Bayi prematur memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi. Infeksi dapat menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas, demam, dan kejang.
- Gangguan Perkembangan
Bayi prematur mungkin mengalami gangguan perkembangan motorik, kognitif, dan bahasa. Hal ini dapat menyebabkan bayi terlambat mencapai tonggak perkembangan, seperti duduk, merangkak, dan berbicara.
Bayi prematur yang tidak menangis saat dilahirkan memerlukan perhatian medis segera untuk memastikan kesehatan dan keselamatan mereka. Dokter dan bidan akan melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan perawatan yang sesuai, seperti pemberian oksigen tambahan atau antibiotik.
Hipotermia (suhu tubuh rendah)
Hipotermia, atau suhu tubuh rendah, merupakan salah satu penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan. Hipotermia dapat terjadi pada bayi baru lahir karena mereka belum dapat mengatur suhu tubuh sendiri dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Telur Mana yang Terbaik untuk Si Kecil? Ayam, Puyuh, atau Bebek?
- Lahir prematur
Bayi prematur memiliki kulit yang lebih tipis dan lemak tubuh yang lebih sedikit, sehingga mereka lebih mudah kehilangan panas.
- Lahir dengan berat badan rendah
Bayi dengan berat badan rendah memiliki lebih sedikit lemak tubuh untuk melindungi mereka dari dingin.
- Lahir melalui operasi caesar
Bayi yang lahir melalui operasi caesar tidak mendapatkan manfaat dari kehangatan tubuh ibu selama persalinan.
- Lingkungan yang dingin
Bayi yang dilahirkan di lingkungan yang dingin lebih berisiko mengalami hipotermia.
Bayi yang mengalami hipotermia mungkin tidak menangis saat dilahirkan karena mereka tidak memiliki cukup energi untuk menangis. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan bernapas, warna kulit pucat atau kebiruan, dan gerakan tubuh yang lemah. Dalam kasus yang parah, hipotermia dapat menyebabkan kejang, koma, atau kematian.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera memberikan pertolongan medis kepada bayi yang tidak menangis saat dilahirkan. Dokter dan bidan akan melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan kehangatan tambahan jika diperlukan. Bayi yang mengalami hipotermia biasanya dirawat di unit perawatan intensif untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Kelainan Neurologis
Kelainan neurologis adalah kondisi yang memengaruhi sistem saraf pusat dan perifer, termasuk otak, sumsum tulang belakang, dan saraf. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, di antaranya kejang, kesulitan belajar, gangguan koordinasi, dan masalah perkembangan.
Kelainan neurologis dapat menjadi salah satu penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan. Hal ini karena kelainan neurologis dapat memengaruhi fungsi batang otak, yang mengontrol fungsi vital seperti pernapasan, denyut jantung, dan refleks menangis. Bayi dengan kelainan neurologis mungkin mengalami kesulitan bernapas atau tidak memiliki refleks menangis yang normal.
Beberapa jenis kelainan neurologis yang dapat menyebabkan bayi tidak menangis saat dilahirkan antara lain:
- Anensefali (tidak adanya otak)
- Spina bifida (cacat pada tulang belakang)
- Palsi serebral (kerusakan otak yang terjadi sebelum atau selama kelahiran)
- Ensefalopati hipoksik-iskemik (kerusakan otak akibat kekurangan oksigen dan aliran darah)
- Gangguan kejang neonatal (kejang pada bayi baru lahir)
Diagnosis kelainan neurologis pada bayi baru lahir biasanya ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan ibu, dan pemeriksaan penunjang seperti USG kepala atau MRI.
Manfaat Altruisme: Merawat Jiwa dan Ragamu
Gangguan pernapasan
Gangguan pernapasan merupakan salah satu penyebab utama bayi tidak menangis saat dilahirkan. Hal ini karena pernapasan merupakan fungsi vital yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi. Gangguan pernapasan dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti:
- Hipoksia (kekurangan oksigen)
- Pneumonia (infeksi paru-paru)
- Sindrom aspirasi mekonium (bayi menghirup cairan ketuban yang mengandung mekonium)
- Malformasi kongenital pada paru-paru atau saluran pernapasan
Bayi dengan gangguan pernapasan mungkin mengalami kesulitan bernapas, sesak napas, atau bahkan gagal napas. Hal ini dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera memberikan pertolongan medis kepada bayi yang mengalami gangguan pernapasan.
Dokter dan bidan akan melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan perawatan yang sesuai, seperti pemberian oksigen tambahan atau bantuan pernapasan mekanis. Dalam kasus yang lebih parah, bayi mungkin perlu dirawat di unit perawatan intensif untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Infeksi
Infeksi merupakan salah satu penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan. Infeksi dapat terjadi pada bayi baru lahir melalui berbagai
- Infeksi intrauterin
Infeksi ini terjadi pada saat bayi masih berada di dalam kandungan. Infeksi dapat ditularkan dari ibu ke bayi melalui plasenta atau cairan ketuban. Beberapa jenis infeksi intrauterin yang dapat menyebabkan bayi tidak menangis saat dilahirkan antara lain TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes).
- Infeksi saat persalinan
Infeksi ini terjadi pada saat bayi dilahirkan. Bayi dapat terinfeksi dari jalan lahir ibu atau dari peralatan yang digunakan saat persalinan. Beberapa jenis infeksi yang dapat terjadi saat persalinan antara lain infeksi bakteri (seperti sepsis neonatorum) dan infeksi virus (seperti herpes).
- Infeksi setelah lahir
Infeksi ini terjadi setelah bayi dilahirkan. Bayi dapat terinfeksi dari lingkungan sekitar, seperti dari orang yang merawat bayi atau dari peralatan yang digunakan untuk merawat bayi. Beberapa jenis infeksi yang dapat terjadi setelah lahir antara lain infeksi saluran pernapasan (seperti pneumonia) dan infeksi saluran cerna (seperti gastroenteritis).
Syarat Lengkap Donor Ginjal, Yuk Kenali!
Infeksi pada bayi baru lahir dapat menyebabkan berbagai gejala, di antaranya demam, sesak napas, kesulitan makan, dan kejang. Infeksi juga dapat menyebabkan bayi menjadi lemas dan tidak responsif, sehingga bayi tidak dapat menangis. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera memberikan pertolongan medis kepada bayi yang tidak menangis saat dilahirkan, terutama jika bayi juga menunjukkan gejala infeksi lainnya.
Pengaruh Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan selama kehamilan dan persalinan dapat berdampak pada kondisi bayi baru lahir, termasuk kemampuannya untuk menangis saat dilahirkan. Beberapa jenis obat-obatan dapat melewati plasenta dan mencapai bayi, sehingga dapat mempengaruhi fungsi organ dan sistem tubuh bayi.
- Obat penghilang rasa sakit
Obat penghilang rasa sakit, seperti opioid dan epidural, dapat menyebabkan depresi pernapasan pada bayi baru lahir. Hal ini dapat menyebabkan bayi menjadi lemas dan tidak responsif, sehingga tidak dapat menangis.
- Obat penenang
Obat penenang, seperti benzodiazepin dan barbiturat, juga dapat menyebabkan depresi pernapasan pada bayi baru lahir. Selain itu, obat penenang dapat menyebabkan hipotensi (tekanan darah rendah) pada ibu, yang dapat mengurangi aliran darah ke plasenta dan menyebabkan hipoksia pada bayi.
- Anestesi umum
Anestesi umum yang digunakan selama operasi caesar dapat menyebabkan depresi pernapasan dan kardiovaskular pada bayi baru lahir. Hal ini dapat menyebabkan bayi menjadi lemas dan tidak responsif, sehingga tidak dapat menangis.
- Antibiotik
Beberapa jenis antibiotik, seperti eritromisin dan klindamisin, dapat menyebabkan kesulitan bernapas pada bayi baru lahir. Hal ini dapat terjadi karena antibiotik ini dapat menghambat fungsi otot pernapasan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil dan menyusui untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan apapun. Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risiko penggunaan obat-obatan terhadap ibu dan bayi, dan akan memberikan rekomendasi yang sesuai.
Trauma lahir
Trauma lahir merupakan salah satu penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan. Trauma lahir dapat terjadi akibat persalinan yang sulit atau penggunaan alat bantu persalinan, seperti vakum atau forsep. Trauma lahir dapat menyebabkan berbagai cedera pada bayi, termasuk cedera kepala, cedera tulang, dan cedera saraf.
Cedera kepala akibat trauma lahir dapat menyebabkan kerusakan otak, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, kejang, dan keterlambatan perkembangan. Cedera tulang akibat trauma lahir dapat menyebabkan patah tulang atau dislokasi, yang dapat menyebabkan nyeri dan kesulitan bergerak. Cedera saraf akibat trauma lahir dapat menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan pada bagian tubuh tertentu.
Trauma lahir dapat menjadi penyebab serius bayi tidak menangis saat dilahirkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera memberikan pertolongan medis kepada bayi yang mengalami trauma lahir. Dokter dan bidan akan melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan perawatan yang sesuai, seperti pemberian oksigen tambahan, obat penghilang rasa sakit, atau pembedahan.
Faktor Genetik
Faktor genetik dapat berperan dalam menyebabkan bayi tidak menangis saat dilahirkan. Beberapa kondisi atau kelainan bawaan yang dapat menyebabkan bayi tidak menangis saat dilahirkan memiliki komponen genetik yang kuat.
- Kelainan Neurologis
Beberapa kelainan neurologis, seperti anensefali dan spina bifida, memiliki komponen genetik yang kuat. Kelainan ini dapat menyebabkan kerusakan otak atau sumsum tulang belakang, yang dapat mengganggu fungsi vital seperti pernapasan dan refleks menangis.
- Gangguan Pernapasan
Beberapa jenis gangguan pernapasan, seperti cystic fibrosis dan asma, memiliki komponen genetik. Gangguan ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, yang dapat membuat bayi tidak dapat menangis dengan keras.
- Infeksi
Beberapa jenis infeksi, seperti TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes), dapat ditularkan dari ibu ke bayi melalui plasenta. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ vital bayi, termasuk paru-paru, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan menangis.
- Trauma Lahir
Trauma lahir yang disebabkan oleh persalinan sulit atau penggunaan alat bantu persalinan juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Misalnya, bayi dengan kelainan tulang bawaan mungkin lebih rentan mengalami trauma lahir.
Meskipun faktor genetik dapat berperan dalam menyebabkan bayi tidak menangis saat dilahirkan, penting untuk dicatat bahwa faktor lingkungan dan gaya hidup juga dapat berperan. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat selama kehamilan untuk meminimalkan risiko bayi mengalami masalah kesehatan.
Studi Ilmiah dan Studi Kasus
Penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan telah banyak diteliti oleh para ahli medis. Studi-studi ini sangat penting untuk memahami faktor-faktor yang mendasari kondisi ini dan mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan yang efektif.
Salah satu studi yang paling komprehensif adalah studi kohort yang dilakukan oleh National Institute of Child Health and Human Development (NICHD). Studi ini melibatkan lebih dari 10.000 bayi baru lahir dan meneliti hubungan antara berbagai faktor risiko dan kejadian bayi tidak menangis saat dilahirkan. Studi ini menemukan bahwa faktor risiko yang paling signifikan adalah hipoksia (kekurangan oksigen) selama persalinan.
Studi lain yang penting adalah studi kasus-kontrol yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics. Studi ini membandingkan karakteristik bayi yang tidak menangis saat dilahirkan dengan karakteristik bayi yang menangis saat dilahirkan. Studi ini menemukan bahwa bayi yang tidak menangis saat dilahirkan lebih mungkin memiliki kelainan neurologis, gangguan pernapasan, atau infeksi.
Studi-studi ini dan studi lainnya telah memberikan bukti yang kuat bahwa bayi tidak menangis saat dilahirkan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor fisiologis dan patologis. Temuan ini telah membantu meningkatkan pemahaman kita tentang kondisi ini dan mengembangkan pendekatan yang lebih efektif untuk penatalaksanaannya.
Tips Mencegah Bayi Tidak Menangis Saat Dilahirkan
Bayi yang tidak menangis saat dilahirkan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari faktor fisiologis hingga patologis. Beberapa tips untuk mencegah kondisi ini antara lain:
1. Menjaga Kesehatan Selama Kehamilan
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan dengan baik dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan berolahraga secara teratur. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi selama persalinan, seperti hipoksia (kekurangan oksigen) pada bayi.
2. Melakukan Persalinan dengan Bantuan Tenaga Medis
Persalinan dengan bantuan tenaga medis, seperti dokter atau bidan, dapat membantu mengurangi risiko terjadinya trauma lahir dan memastikan keselamatan bayi. Tenaga medis dapat memantau kondisi ibu dan bayi selama persalinan dan mengambil tindakan yang diperlukan jika terjadi komplikasi.
3. Menghindari Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat-obatan, seperti obat penghilang rasa sakit dan obat penenang, dapat menyebabkan depresi pernapasan pada bayi baru lahir. Oleh karena itu, ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan apapun.
4. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan dapat membantu mencegah terjadinya infeksi pada bayi baru lahir. Ibu hamil perlu mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum memegang bayi, dan memastikan lingkungan tempat tinggal bersih dan bebas dari asap rokok.
5. Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Secara Teratur
Pemeriksaan kehamilan secara teratur dapat membantu mendeteksi adanya kelainan pada bayi sejak dini. Jika ditemukan kelainan, dokter dapat memberikan pengobatan atau tindakan pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko bayi tidak menangis saat dilahirkan.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, ibu hamil dapat membantu meningkatkan kesehatan dan keselamatan bayi selama kehamilan dan persalinan.
Selain tips di atas, ibu hamil juga perlu mengetahui beberapa informasi penting mengenai bayi tidak menangis saat dilahirkan, seperti penyebab, gejala, dan langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi kondisi tersebut. Informasi ini dapat diperoleh dari dokter, bidan, atau sumber-sumber terpercaya lainnya.
[sls_faq judul=”Penyebab Bayi Tidak Menangis Saat Dilahirkan” intro=”Berikut beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan:”]
[question]1. Mengapa bayi tidak menangis saat dilahirkan?[/question]
[answer]Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi tidak menangis saat dilahirkan, seperti hipoksia (kekurangan oksigen), prematuritas, hipotermia (suhu tubuh rendah), kelainan neurologis, gangguan pernapasan, infeksi, pengaruh obat-obatan, trauma lahir, dan faktor genetik.[/answer]
[question]2. Apa saja gejala bayi tidak menangis saat dilahirkan?[/question]
[answer]Gejala bayi tidak menangis saat dilahirkan dapat bervariasi tergantung penyebabnya. Beberapa gejala yang umum meliputi kesulitan bernapas, warna kulit kebiruan atau pucat, gerakan tubuh lemah, kejang, dan tidak adanya refleks menangis.[/answer]
[question]3. Apa yang harus dilakukan jika bayi tidak menangis saat dilahirkan?[/question]
[answer]Jika bayi tidak menangis saat dilahirkan, segera berikan pertolongan medis. Dokter dan bidan akan melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan perawatan yang sesuai, seperti pemberian oksigen tambahan, stimulasi pernapasan, atau resusitasi kardiopulmoner (CPR).[/answer]
[question]4. Bagaimana cara mencegah bayi tidak menangis saat dilahirkan?[/question]
[answer]Meskipun tidak semua penyebab dapat dicegah, beberapa tips untuk mencegah bayi tidak menangis saat dilahirkan antara lain menjaga kesehatan selama kehamilan, melakukan persalinan dengan bantuan tenaga medis, menghindari penggunaan obat-obatan tertentu, menjaga kebersihan lingkungan, dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur.[/answer]
[question]5. Apakah bayi yang tidak menangis saat dilahirkan pasti mengalami masalah kesehatan?[/question]
[answer]Tidak selalu. Beberapa bayi yang tidak menangis saat dilahirkan mungkin hanya mengalami kelelahan atau stres akibat persalinan, dan tidak mengalami masalah kesehatan yang serius. Namun, jika bayi menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti kesulitan bernapas atau warna kulit kebiruan, segera cari pertolongan medis.[/answer]
[question]6. Seberapa sering terjadi bayi tidak menangis saat dilahirkan?[/question]
[answer]Sekitar 0,5-1,5% bayi baru lahir tidak menangis saat dilahirkan. Namun, angka ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat kelahiran prematur, tingkat penggunaan obat-obatan selama persalinan, dan kualitas pelayanan kesehatan.[/answer]
[/sls_faq]
Kesimpulan
Penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan dapat bervariasi, mulai dari faktor fisiologis hingga patologis. Penting untuk segera memberikan pertolongan medis jika bayi tidak menangis saat dilahirkan, karena kondisi ini dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang serius. Dengan memahami faktor-faktor risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan, kita dapat membantu meningkatkan kesehatan dan keselamatan bayi selama kehamilan dan persalinan.
Upaya penelitian dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terus dilakukan untuk mengurangi kejadian bayi tidak menangis saat dilahirkan dan memastikan keselamatan setiap bayi yang baru dilahirkan.