Pandemi Bikin Rentan PTM? Tetap Aktif Bergerak, Yuk!
Aktivitas fisik sangat penting bagi kesehatan secara keseluruhan, namun selama pandemi COVID-19, orang-orang dengan risiko terkena penyakit tidak menular (PTM) harus ekstra hati-hati saat berolahraga. PTM, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker, dapat meningkatkan risiko komplikasi serius dari COVID-19.
Untuk orang yang berisiko terkena PTM, aktivitas fisik sedang intensitas sedang dianjurkan. Aktivitas ini dapat mencakup jalan cepat, bersepeda, atau berenang. Penting untuk memulai secara perlahan dan bertahap meningkatkan intensitas dan durasi latihan seiring waktu. Penting juga untuk mendengarkan tubuh Anda dan berhenti jika Anda merasa sakit atau pusing.
Selain intensitas, jenis aktivitas fisik yang Anda pilih juga penting. Aktivitas yang berdampak rendah, seperti berjalan atau berenang, lebih baik untuk orang dengan risiko PTM karena aktivitas ini tidak membebani persendian. Aktivitas yang lebih intens, seperti lari atau lompat, harus dihindari.
Table of Contents:
Aktivitas Fisik di Masa Pandemi COVID-19 bagi Orang yang Berisiko Terkena PTM
Aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, namun selama pandemi COVID-19, orang-orang dengan risiko terkena penyakit tidak menular (PTM) harus ekstra hati-hati saat berolahraga. Berikut adalah enam aspek penting yang perlu dipertimbangkan:
- Jenis aktivitas: Aktivitas yang berdampak rendah, seperti berjalan atau berenang, lebih baik untuk orang dengan risiko PTM.
- Intensitas aktivitas: Aktivitas sedang intensitas sedang dianjurkan, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang.
- Durasi aktivitas: Mulailah secara perlahan dan bertahap tingkatkan durasi latihan seiring waktu.
- Frekuensi aktivitas: Bertujuan untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu.
- Waktu aktivitas: Hindari berolahraga di luar ruangan selama jam-jam terpanas hari ini.
- Tempat aktivitas: Jika memungkinkan, berolahragalah di luar ruangan untuk mendapatkan udara segar dan sinar matahari.
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini, orang yang berisiko terkena PTM dapat tetap aktif secara fisik selama pandemi COVID-19 dan mengurangi risiko komplikasi serius.
Jenis aktivitas
Selama pandemi COVID-19, sangat penting bagi orang yang berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM) untuk tetap aktif secara fisik. Namun, penting juga untuk memilih jenis aktivitas yang tepat.
- Aktivitas berdampak rendah: Aktivitas berdampak rendah tidak membebani persendian, menjadikannya pilihan yang baik untuk orang dengan risiko PTM. Contoh aktivitas berdampak rendah termasuk berjalan, berenang, dan bersepeda.
- Hindari aktivitas berdampak tinggi: Aktivitas berdampak tinggi, seperti lari dan lompat, dapat membebani persendian dan meningkatkan risiko cedera. Orang dengan risiko PTM harus menghindari aktivitas ini.
- Dengarkan tubuh Anda: Penting untuk mendengarkan tubuh Anda saat berolahraga. Jika Anda merasa sakit atau pusing, berhentilah berolahraga dan istirahat.
Dengan memilih jenis aktivitas yang tepat, orang yang berisiko terkena PTM dapat tetap aktif secara fisik selama pandemi COVID-19 dan mengurangi risiko komplikasi serius.
Intensitas aktivitas
Intensitas aktivitas merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat berolahraga, terutama bagi orang yang berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM). Aktivitas sedang intensitas sedang, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang, dianjurkan untuk orang dengan risiko PTM karena jenis aktivitas ini tidak membebani jantung dan paru-paru.
Waspada! Nyeri Perut Hebat yang Tak Boleh Diremehkan
Aktivitas intensitas tinggi, seperti lari atau lompat, dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang dapat berbahaya bagi orang dengan risiko PTM. Oleh karena itu, orang dengan risiko PTM harus menghindari aktivitas intensitas tinggi.
Dengan memilih aktivitas sedang intensitas sedang, orang dengan risiko PTM dapat tetap aktif secara fisik dan mengurangi risiko komplikasi serius dari COVID-19.
Durasi aktivitas
Durasi aktivitas merupakan salah satu aspek penting dari aktivitas fisik bagi orang yang berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM) selama pandemi COVID-19. Hal ini karena durasi aktivitas yang cukup dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar.
Ketika memulai program aktivitas fisik, penting untuk memulai secara perlahan dan bertahap meningkatkan durasi latihan seiring waktu. Hal ini karena tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan aktivitas fisik. Memulai terlalu cepat dapat menyebabkan cedera atau membuat Anda merasa kewalahan dan menyerah.
Durasi aktivitas yang disarankan untuk orang yang berisiko terkena PTM adalah 150 menit aktivitas sedang intensitas sedang per minggu. Durasi ini dapat dibagi menjadi beberapa sesi yang lebih pendek sepanjang minggu. Misalnya, Anda dapat berjalan kaki selama 30 menit, lima kali seminggu.
Seiring waktu, Anda dapat secara bertahap meningkatkan durasi latihan Anda. Misalnya, Anda dapat menambahkan 5 menit pada jalan kaki Anda setiap minggu sampai Anda mencapai durasi yang disarankan.
Meningkatkan durasi aktivitas fisik secara bertahap dapat membantu Anda menuai manfaat kesehatan yang lebih besar, seperti:
- Meningkatkan kesehatan jantung
- Menurunkan tekanan darah
- Mengurangi risiko PTM, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat dengan aman dan efektif meningkatkan durasi aktivitas fisik Anda dan mengurangi risiko komplikasi serius akibat COVID-19.
Frekuensi aktivitas
Frekuensi aktivitas merupakan salah satu aspek penting dari aktivitas fisik bagi orang yang berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM) selama pandemi COVID-19. Hal ini karena berolahraga secara teratur dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar.
Fakta Mengejutkan: Mata Minus Bukan Penghalang Melahirkan Normal
- Manfaat aktivitas fisik teratur
Aktivitas fisik teratur dapat memberikan banyak manfaat kesehatan bagi orang yang berisiko terkena PTM, termasuk:
- Meningkatkan kesehatan jantung
- Menurunkan tekanan darah
- Mengurangi risiko PTM, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker
Dengan berolahraga setidaknya 150 menit per minggu, orang yang berisiko terkena PTM dapat mengurangi risiko komplikasi serius akibat COVID-19.
- Jenis aktivitas fisik
Jenis aktivitas fisik yang dilakukan juga penting untuk dipertimbangkan. Aktivitas sedang intensitas sedang, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang, dianjurkan untuk orang dengan risiko PTM. Aktivitas ini tidak membebani jantung dan paru-paru, sehingga aman dilakukan secara teratur.
- Durasi aktivitas fisik
Selain frekuensi, durasi aktivitas fisik juga penting. Orang yang berisiko terkena PTM harus bertujuan untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu. Durasi ini dapat dibagi menjadi beberapa sesi yang lebih pendek sepanjang minggu. Misalnya, Anda dapat berjalan kaki selama 30 menit, lima kali seminggu.
- Intensitas aktivitas fisik
Intensitas aktivitas fisik juga harus dipertimbangkan. Aktivitas sedang intensitas sedang dianjurkan untuk orang dengan risiko PTM. Aktivitas ini dapat membuat Anda berkeringat dan terengah-engah, tetapi Anda masih dapat berbicara dengan nyaman.
Dengan mengikuti panduan ini, orang yang berisiko terkena PTM dapat dengan aman dan efektif meningkatkan aktivitas fisik mereka dan mengurangi risiko komplikasi serius akibat COVID-19.
Waktu aktivitas
Selama pandemi COVID-19, sangat penting bagi orang yang berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM) untuk tetap aktif secara fisik. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan waktu aktivitas, terutama saat berolahraga di luar ruangan.
- Dampak panas pada tubuh
Berolahraga di luar ruangan selama jam-jam terpanas hari ini dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, dehidrasi, dan sengatan panas. Orang dengan risiko PTM lebih rentan terhadap efek panas karena mereka mungkin memiliki kondisi kesehatan mendasar yang dapat memperburuk dampak panas.
- Polusi udara
Polusi udara dapat memperburuk masalah pernapasan, terutama bagi orang dengan PTM seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Berolahraga di luar ruangan selama jam-jam terpanas hari ini, saat tingkat polusi udara cenderung lebih tinggi, dapat memperburuk gejala pernapasan.
Pahami Triase IGD: Panduan Lengkap untuk Penanganan Darurat
- Paparan sinar matahari
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar, penuaan dini, dan bahkan kanker kulit. Orang dengan risiko PTM mungkin lebih rentan terhadap efek berbahaya sinar matahari karena mereka mungkin memiliki sistem kekebalan yang lemah atau sedang menjalani pengobatan yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari.
Dengan menghindari berolahraga di luar ruangan selama jam-jam terpanas hari ini, orang yang berisiko terkena PTM dapat mengurangi risiko komplikasi serius dari COVID-19 dan dampak negatif lainnya pada kesehatan mereka.
Tempat aktivitas
Selama pandemi COVID-19, aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, terutama bagi orang yang berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM). Berolahraga di luar ruangan dapat memberikan beberapa manfaat tambahan bagi orang dengan risiko PTM.
- Udara segar: Udara segar dapat membantu meningkatkan pernapasan dan mengurangi risiko masalah pernapasan, yang sangat penting bagi orang dengan PTM seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
- Sinar matahari: Sinar matahari dapat membantu meningkatkan produksi vitamin D, yang penting untuk kesehatan tulang dan kekebalan tubuh. Orang dengan risiko PTM mungkin lebih rentan terhadap kekurangan vitamin D, sehingga berolahraga di luar ruangan dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan vitamin D mereka.
- Lingkungan yang lebih menyenangkan: Berolahraga di luar ruangan dapat lebih menyenangkan daripada berolahraga di dalam ruangan, yang dapat membantu orang untuk tetap termotivasi dan mematuhi program latihan mereka.
Tentu saja, penting juga untuk mengambil tindakan pencegahan saat berolahraga di luar ruangan, terutama selama pandemi COVID-19. Ini termasuk menghindari berolahraga selama jam-jam terpanas hari ini, mengenakan masker jika diperlukan, dan menjaga jarak dari orang lain.
Dengan mengambil tindakan pencegahan ini, orang yang berisiko terkena PTM dapat menikmati manfaat berolahraga di luar ruangan dan mengurangi risiko komplikasi serius akibat COVID-19.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Aktivitas fisik memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk bagi orang yang berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM). Selama pandemi COVID-19, penting bagi orang dengan risiko PTM untuk tetap aktif secara fisik. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan jenis, intensitas, durasi, frekuensi, waktu, dan tempat aktivitas fisik agar tetap aman dan efektif.
Beberapa studi kasus telah menunjukkan manfaat aktivitas fisik bagi orang dengan risiko PTM selama pandemi COVID-19. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine menemukan bahwa orang dengan PTM yang berolahraga secara teratur memiliki risiko lebih rendah terkena COVID-19 yang parah.
Rajin Pesan Makanan Online Saat Pandemi? Perhatikan 9 Tips Ini Agar Tetap Sehat
Studi lain, yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Respiratory Medicine, menemukan bahwa aktivitas fisik intensitas sedang dapat membantu meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi peradangan pada orang dengan PTM. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi serius akibat COVID-19.
Studi-studi ini memberikan bukti penting tentang manfaat aktivitas fisik bagi orang dengan risiko PTM selama pandemi COVID-19. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang berbeda dan penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program latihan baru.
Tips Aktivitas Fisik bagi Orang yang Berisiko Terkena PTM pada Masa Pandemi COVID-19
Berikut beberapa tips untuk melakukan aktivitas fisik yang aman dan efektif bagi orang yang berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM) selama pandemi COVID-19:
1. Konsultasi dengan dokter
Sebelum memulai program aktivitas fisik baru, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu menentukan jenis dan intensitas aktivitas fisik yang tepat untuk kondisi kesehatan Anda.
2. Pilih aktivitas yang sesuai
Pilih aktivitas fisik yang berdampak rendah dan tidak membebani persendian, seperti berjalan, berenang, atau bersepeda.
3. Mulai secara perlahan
Mulailah dengan aktivitas fisik sedang intensitas sedang selama 30 menit, tiga kali seminggu. Anda dapat secara bertahap meningkatkan durasi dan intensitas aktivitas seiring waktu.
4. Dengarkan tubuh Anda
Berhentilah berolahraga dan istirahat jika Anda merasa sakit atau pusing. Penting untuk mendengarkan tubuh Anda dan jangan memaksakan diri.
5. Berolahraga di luar ruangan jika memungkinkan
Jika memungkinkan, berolahragalah di luar ruangan untuk mendapatkan udara segar dan sinar matahari. Namun, hindari berolahraga selama jam-jam terpanas hari ini.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat tetap aktif secara fisik selama pandemi COVID-19 dan mengurangi risiko komplikasi serius akibat PTM.
Pertanyaan Umum
[sls_faq judul=”Tanya Jawab Umum” intro=”Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai aktivitas fisik bagi orang yang berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM) pada masa pandemi COVID-19:”]
[question]1. Apa saja jenis aktivitas fisik yang aman bagi orang yang berisiko terkena PTM?[/question]
[answer]Jenis aktivitas fisik yang aman bagi orang yang berisiko terkena PTM adalah aktivitas berdampak rendah, seperti berjalan, berenang, atau bersepeda.[/answer]
[question]2. Bagaimana cara memulai program aktivitas fisik yang aman?[/question]
[answer]Mulailah dengan aktivitas fisik sedang intensitas sedang selama 30 menit, tiga kali seminggu. Anda dapat secara bertahap meningkatkan durasi dan intensitas aktivitas seiring waktu.[/answer]
[question]3. Apa saja tanda-tanda yang harus diperhatikan saat berolahraga?[/question]
[answer]Berhentilah berolahraga dan istirahat jika Anda merasa sakit atau pusing. Penting untuk mendengarkan tubuh Anda dan jangan memaksakan diri.[/answer]
[question]4. Kapan waktu terbaik untuk berolahraga di luar ruangan?[/question]
[answer]Jika memungkinkan, berolahragalah di luar ruangan untuk mendapatkan udara segar dan sinar matahari. Namun, hindari berolahraga selama jam-jam terpanas hari ini.[/answer]
[question]5. Apa manfaat aktivitas fisik bagi orang yang berisiko terkena PTM?[/question]
[answer]Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko PTM, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker.[/answer]
[question]6. Apakah aktivitas fisik dapat membantu mencegah komplikasi serius akibat COVID-19?[/question]
[answer]Studi telah menunjukkan bahwa orang dengan PTM yang berolahraga secara teratur memiliki risiko lebih rendah terkena COVID-19 yang parah.[/answer]
[/sls_faq]
Kesimpulan
Aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, terutama bagi orang yang berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM). Selama pandemi COVID-19, orang dengan risiko PTM harus tetap aktif secara fisik, namun penting untuk mempertimbangkan jenis, intensitas, durasi, frekuensi, waktu, dan tempat aktivitas fisik agar tetap aman dan efektif.
Dengan mengikuti panduan yang telah diuraikan dalam artikel ini, orang yang berisiko terkena PTM dapat mengurangi risiko komplikasi serius akibat COVID-19 dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Aktivitas fisik merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat, dan hal ini sangat penting selama masa pandemi ini.